Ilustrasi. Foto: dok Bank Indonesia.
Husen Miftahudin • 20 November 2025 14:57
Jakarta: Bank Indonesia mencatat kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan III-2025 tetap baik. Transaksi berjalan mencatat surplus ditopang oleh kenaikan ekspor nonmigas. Sementara itu, transaksi modal dan finansial mencatat defisit seiring ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi.
"Dengan perkembangan tersebut, NPI pada triwulan III-2025 mencatat defisit USD6,4 miliar," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 20 November 2025.
Sementara itu, posisi cadangan devisa pada akhir September 2025 tercatat tetap tinggi sebesar USD148,7 miliar, atau setara dengan pembiayaan 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
"Posisi cadangan devisa tersebut berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor," papar Denny.
Transaksi berjalan mencatat surplus
Pada triwulan III-2025, transaksi berjalan mencatat surplus sebesar USD4,0 miliar atau 1,1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), meningkat dibandingkan dengan defisit USD2,7 miliar atau 0,8 persen dari PDB) pada triwulan II-2025.
"Surplus neraca perdagangan barang meningkat, disumbang terutama oleh kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas," papar Denny.
Sementara defisit neraca jasa menurun seiring kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Selain itu, neraca pendapatan primer mencatat defisit yang lebih rendah disebabkan oleh penurunan pembayaran imbal hasil investasi asing seiring dengan telah berlalunya periode pembayaran dividen dan bunga/kupon.
"Di sisi lain, defisit neraca perdagangan migas meningkat sejalan dengan kenaikan harga minyak global," urai Denny.
(Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: MI/Ramdani)
Kinerja transaksi modal dan finansial tetap terkendali
Denny menekankan kinerja transaksi modal dan finansial tetap terkendali di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi. Investasi langsung tetap membukukan surplus sebagai cerminan dari terjaganya persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian dan iklim investasi domestik.
Investasi portofolio mencatat defisit terutama didorong oleh aliran keluar modal asing dalam bentuk surat utang. Selain itu, investasi lainnya juga mencatat defisit dipengaruhi terutama oleh kenaikan pembayaran pinjaman sektor swasta.
"Dengan perkembangan tersebut, transaksi modal dan finansial pada triwulan III-2025 mencatat defisit sebesar USD8,1 miliar," papar Denny.
Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan pemerintah dan otoritas terkait, guna memperkuat ketahanan sektor eksternal.
"Kinerja NPI 2025 diprakirakan tetap berdaya tahan ditopang oleh surplus neraca perdagangan nonmigas dan arus masuk penanaman modal asing yang diprakirakan terus berlanjut," tutup Denny.