Harga Minyak Anjlok: Brent USD63,38 per Barel, WTI USD59,14 per Barel

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Harga Minyak Anjlok: Brent USD63,38 per Barel, WTI USD59,14 per Barel

Eko Nordiansyah • 21 November 2025 08:19

Houston: Harga minyak turun pada Kamis, 20 November 2025. Penurunan karena pemerintahan Presiden AS Donald Trump mendorong Ukraina untuk menerima perjanjian damai dengan Rusia guna mengakhiri perang yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.

Dikutip dari Investing.com, Jumat, 21 November 2025, harga minyak mentah Brent berjangka ditutup pada USD63,38 per barel, turun 13 sen atau 0,2 persen. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS ditutup pada USD59,14 per barel, turun 30 sen atau 0,5 persen.

Kedua harga acuan minyak mentah tersebut naik pada awal sesi Kamis karena penurunan pasokan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan, yang dilaporkan pada Rabu oleh Badan Informasi Energi AS.
 



(Ilustrasi. Foto: Freepik) 

AS desak kesepakatan damai Rusia-Ukraina

Proposal perdamaian AS-Rusia mencakup konsesi wilayah Ukraina kepada Rusia dan pengurangan angkatan bersenjata Ukraina, yang keduanya sebelumnya ditolak oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

Pada Kamis, Zelenskiy mengatakan akan meninjau proposal tersebut dan berunding dengan Amerika Serikat mengenai rencana perdamaian tersebut.

"Banyak orang mengira proposal baru ini akan gagal sejak awal bagi Zelenskiy, tetapi dia tidak serta merta menolaknya. Sekarang pertanyaan yang bernilai miliaran dolar adalah apakah sanksi akan berlaku besok? Jika sudah dekat, sanksi tersebut mungkin akan dicabut atau ditunda," kata analis senior di Price Futures Group Phil Flynn.

Sanksi AS terhadap perdagangan dengan perusahaan minyak Rusia Rosneft dan Lukoil mulai berlaku pada Jumat, sementara Lukoil memiliki waktu hingga 13 Desember untuk menjual portofolio internasionalnya yang luas.

Kenaikan stok minyak AS

Penarikan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan mencerminkan peningkatan penyulingan sebagai respons terhadap margin yang kuat dan permintaan ekspor minyak mentah AS.

Persediaan minyak mentah turun 3,4 juta barel menjadi 424,2 juta barel pada pekan yang berakhir 14 November, menurut Badan Informasi Energi (EIA), dibandingkan dengan penurunan sebesar 603 ribu barel yang diproyeksikan oleh para analis.

Meskipun demikian, para analis juga mencatat bahwa stok bensin dan distilat AS meningkat untuk pertama kalinya dalam lebih dari sebulan, menunjukkan perlambatan konsumsi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)