Menlu Iran Abbas Araghchi. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 31 May 2025 17:04
Teheran: Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan pada hari Sabtu bahwa negaranya menganggap senjata nuklir sebagai sesuatu yang “tidak dapat diterima.” Pernyataan ini menegaskan kembali posisi lama Iran di tengah negosiasi yang rumit dengan AS.
Pemerintah Barat selama beberapa dekade telah mencurigai Iran mencoba mengembangkan kemampuan senjata nuklir untuk melawan persenjataan Israel yang diduga luas tetapi tidak diumumkan.
Iran menegaskan bahwa program nuklirnya bersifat damai, dan bersikeras tidak memiliki niat untuk mengembangkan senjata nuklir.
"Jika masalahnya adalah senjata nuklir, ya, kami juga menganggap jenis senjata ini tidak dapat diterima," kata Araghchi, kepala negosiator Iran dalam perundingan tersebut, dalam pidato yang disiarkan televisi.
"Kami setuju dengan mereka tentang masalah ini,” sambungnya, dilansir dari laman The National, Sabtu, 31 Mei 2025.
AS dan Iran telah mengadakan lima putaran pembicaraan di Oman dan Roma selama beberapa pekan terakhir, yang bertujuan menghidupkan kembali atau mengganti kesepakatan nuklir 2015 dengan negara-negara besar dunia, yang mana Presiden Donald Trump menarik AS dari perjanjian itu di tahun 2018.
Pembahasan ini, yang dimediasi Oman, telah berpusat pada tingkat pengayaan uranium Iran, pencabutan sanksi AS dan penerapan inspeksi nuklir.
Meski kedua belah pihak menggambarkan pembicaraan tersebut sebagai sesuatu yang konstruktif, perbedaan pendapat yang signifikan masih ada, khususnya mengenai desakan Iran atas haknya untuk memperkaya uranium dan permintaan AS untuk penghentian total aktivitas ini.
Pekan ini, Presiden Trump mengatakan pemerintahannya "sangat dekat dengan solusi" pada perjanjian nuklir Iran. Dia juga mengatakan telah memperingatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terhadap serangan militer terhadap Iran, yang akan menghambat upaya Washington untuk menengahi kesepakatan.
Komentar Trump muncul setelah Israel menepis laporan The New York Times sebagai "berita palsu,” yang mengatakan bahwa Netanyahu mengancam akan menyabotase perundingan AS-Iran dengan menyerang situs pengayaan nuklir Teheran.
"Kita sudah sangat dekat dengan solusi sekarang," imbuh Trump.
"Sekarang, itu bisa berubah kapan saja – bisa berubah dengan panggilan telepon, tetapi, saat ini, saya pikir [Iran] ingin membuat kesepakatan,” pungkasnya.
Baca juga: Trump Peringatkan Netanyahu Agar Tak Ganggu Dialog Nuklir AS-Iran