Upacara bendera yang diikuti oleh masyarakat lintas agama di Kota Bandung. Metrotvnews.com/ P. Aditya Prakasa
Bandung: Dalam rangka memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Masyarakat Tionghoa Peduli bersama Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) juga siswa SMP dan SMA melaksanakan upacara bendera di Sekolah Trimulia Kristen, Kota Bandung. Dengan khidmat, mereka berharap Indonesia menjadi bangsa yang lebih mengutamakan persatuan dan kesatuan.
Inspektur Upacara Dirbang Riset RSPAD Gatot Subroto, Brigjen TNI Jonny, menekankan kesatuan persatuan Indonesia untuk menjadi bangsa yang kuat. Dia mengatakan, etnis Tionghoa juga memiliki peran dan kontribusi yang penting dalam kemerdekaan Republik Indonesia.
"Hari ini kita memperingati jasa-jasa pahlawan kita yang telah mengorbankan darah, harga diri, bahkan nyawa untuk memperjuangkan kemerdekaan. Tidak perlu merasa kecil karena minoritas hanya karena latar belakang suku, agama, dan ras, karena Indonesia berdiri kokoh atas keberagaman, kita semua satu. Justru keberagaman itu kita memiliki kekuatan yang besar," kata Jonny, Minggu, 17 Agustus 2025.
Sejumlah anggota LVRI juga hadir mengikuti upacara bendera bersama komunitas masyarakat lainnya seperti panyandang disabilitas. Masyarakat Tionghoa Peduli juga memberikan penghargaan kepada mereka yang dinilai berkontribusi dalam kemajuan bangsa.
"Kami juga ingin memberikan penghargaan kepada para pejuang, khususnya dari Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) di Kota Bandung maupun Jawa Barat," jelas Jonny.
Perwakilan Masyarakat Tionghoa Peduli, Joni Toat, mengatakan momentum kemerdekaan ini menjadi harapan setiap orang agar bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Bahkan, dia juga berhara pemerintah dapat lebih bijaksana dalam mengeluarkan aturan yang berdampak besar untuk masyarakat.
"Harapan kami, kalau ada aturan tolong dampaknya dipikirkan. Kadang tujuannya ke pengusaha, tapi yang terdampak justru masyarakat bawah. Itu yang perlu diperhatikan, termasuk soal pajak dan hak cipta yang sekarang ramai dibicarakan," jelas Joni Toat.
Selain itu Masyarakat Tionghoa Peduli juga telah menyiapkan sebanyak 1.100 paket bantuan untuk diberikan kepada masyarakat. Dia mengatakan, kegiatan tersebut telah berjalan selama 4 tahun di sekolah yang berbeda di Kota Bandung.
"Kita memberikan 1.100 paket bantuan untuk masyarakat. Kegiatan ini rutin dilakukan, pertama di Yayasan Harapan Kasih, lalu di Citra Cemara, dan tahun ini di Trimulia. Tahun depan sudah ada sekolah lain yang mengajukan diri. Ini bentuk kepedulian kami agar generasi muda menghargai jasa para pahlawan," ujar Joni.