Anggota DPR Partai Demokrat Al Green layangkan protes ke Donald Trump. Foto: The New York Times
Fajar Nugraha • 5 March 2025 10:52
Washington: Beberapa menit setelah pidato Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di hadapan Kongres, keributan yang dilakukan oleh Anggota DPR Partai Demokrat, Al Green dari Texas. Keributan mengakibatkan dia dikawal keluar dari ruang sidang oleh pihak keamanan DPR AS.
Sambil berdiri saat Trump menyampaikan pidatonya, Green mengangkat tongkatnya ke udara dan mulai berteriak.
Tetapi Ketua DPR Mike Johnson memperingatkan Green untuk bersikap sopan. “Anggota terlibat dalam pelanggaran kesopanan yang disengaja dan berkelanjutan, dan pimpinan DPR siap untuk memerintahkan pihak keamanan untuk memulihkan ketertiban dalam sidang gabungan,” kata Ketua DPR Mike Johnson, setelah menyampaikan peringatan.
“Tuan Green, silakan duduk,” kata Johnson. “Silakan duduk, Tuan.”
“Dia tidak memiliki mandat,” kata Green, merujuk pada Trump, seperti dikutip dari CNN, Rabu 5 Maret 2026.
“Menemukan bahwa anggota terus terlibat dalam gangguan kesopanan yang disengaja dan terpadu, pimpinan DPR sekarang memerintahkan Sersan Persenjataan untuk memulihkan ketertiban, mengeluarkan pria ini dari ruang sidang,” kata Johnson, saat tepuk tangan bergemuruh dari kubu Republik.
Beberapa anggota Partai Republik juga berteriak, “Na-na-na-na, hey, hey, hey, selamat tinggal.”
Berbicara kepada wartawan setelah keluar dari ruang sidang, Green mengklaim bahwa anggaran Trump akan memiliki “pemotongan besar-besaran pada Medicaid.”
“Presiden mengatakan bahwa ia memiliki mandat, dan saya ingin menegaskan bahwa presiden tidak memiliki mandat untuk memotong Medicaid,” kata Green.
Membela metodenya dalam melanggar kesopanan, Green mengatakan “itu adalah cara terbaik untuk menyampaikannya kepada seseorang yang menggunakan ketidaksopanannya terhadap kesopanan kita,” menambahkan bahwa ia “bersedia menerima hukuman apa pun.” Green juga mengatakan bahwa ia sedang mengerjakan pasal-pasal pemakzulan terhadap Trump.
“Presiden ini tidak layak. Ia seharusnya tidak memegang jabatan itu. 34 kali dihukum karena tindak pidana berat, dua kali dimakzulkan,” kata Green.
Minggu lalu, Johnson mengatakan kepada Kaitlan Collins dari CNN, “Gedung Putih telah membuat komitmen. Presiden berulang kali mengatakan, "Kami tidak akan menyentuh Jaminan Sosial, Medicare, atau Medicaid."
“Kami telah membuat komitmen yang sama. Sekarang, yang akan kami lakukan adalah menjalankan program-program tersebut dan menyingkirkan penipuan, pemborosan, dan penyalahgunaan, serta menemukan efisiensi,” pungkas Collins.