Farhan Instruksikan ASN Kota Bandung Bangun Budaya Sadar Risiko

Wali Kota Bandung, M Farhan. Metrotvnews.com/Roni Kurniawan

Farhan Instruksikan ASN Kota Bandung Bangun Budaya Sadar Risiko

Roni Kurniawan • 30 September 2025 17:51

Bandung: Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, meminta jajarannya membangun budaya sadar risiko dalam setiap kebijakan, program, maupun kegiatan pembangunan. Hal itu ia sampaikan saat membuka Executive Workshop Membangun Budaya Risiko melalui Manajemen Risiko Pemerintah Daerah Kota Bandung di eL Hotel Bandung, Selasa 30 September 2025.

Menurut Farhan, budaya risiko bukan sekadar kewaspadaan, melainkan tata kelola yang lebih teliti, siap siaga, serta akuntabel. Farhan menilai setiap kebijakan pemerintah memiliki potensi risiko, sehingga perlu diantisipasi sejak tahap perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, hingga evaluasi.

"Budaya risiko bukan tentang rasa takut, tetapi soal ketelitian dan kesiapan. Dengan manajemen risiko yang baik, kita bisa mencegah masalah baru di masa depan, termasuk potensi masalah hukum," ujar Farhan.

Baca juga: 

Hari Jadi ke-215, Farhan Beberkan Prestasi Kota Bandung Sepanjang 2025


Farhan memastikan, program prioritas seperti Kang Pisman, Buruan Sae, dan Dapur Dahsat berlanjut. Ketiga program berbasis masyarakat tersebut, lanjut Farhan, harus saling terintegrasi untuk mendukung ketahanan pangan, pengelolaan sampah, hingga peningkatan kualitas lingkungan.

"Program ini tidak boleh berjalan sendiri-sendiri. Harus simultan, karena ujungnya bisa membantu kita menangani masalah besar seperti TBC dan stunting," tandas Farhan.
Baca juga: 

Hari Jadi ke-215 Kota Bandung, Farhan Ajak Warga Perkuat Kolaborasi


Sementara itu, Inspektur Kota Bandung, Dharmawan menuturkan, manajemen risiko bukan sekadar prosedur administratif, tetapi harus menjadi budaya kerja baru di lingkungan Pemkot Bandung.

"Manajemen risiko adalah budaya yang proaktif, cerdas, dan berani berinovasi. Para pimpinan perangkat daerah harus menjadi motor penggerak transformasi budaya ini, sekaligus pemilik risiko di unit kerjanya masing-masing," kata Dharmawan.

Dharmawan berharap, melalui workshop ini bisa meraih tiga capaian utama, yakni terbangunnya komitmen kolektif dari seluruh pimpinan perangkat daerah, teridentifikasinya draf awal risiko prioritas tingkat kota untuk RKPD 2026, serta lahirnya rencana aksi personal dari tiap pimpinan OPD.

“Dengan begitu, kita bisa mengamankan pencapaian visi Bandung Utama: Unggul, Terbuka, Amanah, Maju, dan Agamis,” ungkap Dharmawan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)