1 Jenazah Ditemukan Pada Pencarian Hari ke-10 Teridentifikasi Warga Pasuruan

Tim SAR mengevakuasi temuan dua jenazah korban KMP Tunu Pratama Jaya. Dokumentasi/ Basarnas Surabaya

1 Jenazah Ditemukan Pada Pencarian Hari ke-10 Teridentifikasi Warga Pasuruan

Amaluddin • 13 July 2025 12:17

Banyuwangi: Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali berhasil mengungkap identitas salah satu dari tiga jenazah korban tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya. Sementara identifikasi dua jenazah sisanya masih terus dilakukan.

"Pada Jumat lalu ditemukan dua jenazah, dan hingga saat ini satu di antaranya sudah berhasil diidentifikasi," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Jules Abraham Abast, Minggu, 13 Juli 2025.

Jenazah yang berhasil diidentifikasi tercatat dengan Nomor PM: DOKKES/MUNCAR/016. Korban ditemukan pukul 10.44 Wita pada Jumat, 11 Juli 2025, dan berhasil dikenali sebagai Muhlason, pria kelahiran Pasuruan, 12 Agustus 1975.

"Korban ini diketahui berdomisili di Dusun Brambang RT 1 RW 1, Desa Brambang, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan," ujarnya.

Sementara itu, satu jenazah lainnya yang ditemukan dan diterima pada hari yang sama dengan Nomor PM: DOKKES/BLIMBINGSARI/017, masih dalam proses identifikasi oleh Tim DVI sejak 11 hingga 12 Juli 2025. Begitu pula dengan jenazah ketiga yang berjenis kelamin perempuan, yang ditemukan nelayan pada Sabtu, 12 Juli 2025. Hingga kini, proses identifikasi terhadap jenazah tersebut masih berlangsung.
 

Baca: Hari Kesepuluh Operasi SAR KMP Tunu, Dua Jenazah Kembali Ditemukan

Jules mengatakan jenazah yang sudah berhasil diidentifikasi telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Proses identifikasi terhadap korban lainnya akan terus dilanjutkan secara cermat dan menyeluruh.

"Tim DVI masih bekerja keras mencocokkan data medis serta properti yang dibawa korban dengan data antemortem dari keluarga," pungkasnya.

KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di perairan Selat Bali pada Rabu dini hari, 2 Juli 2025, sekitar pukul 00.30 WITA. Kapal yang bertolak dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali itu diduga tenggelam akibat cuaca buruk dan kelebihan muatan.

Berdasarkan data terbaru dari Posko SAR Gabungan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, hingga kini tercatat 30 orang selamat, 18 korban ditemukan meninggal dunia (2 di antaranya masih dalam proses identifikasi), dan 17 lainnya hingga kini masih hilang belum ditemukan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)