Fatahula La Aba, 104, (peci putih) jemaah haji asal Desa Gunung Sari, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Dok: Humas PPIH Surabaya)
Amaluddin • 6 July 2025 15:43
Surabaya: Meski usianya mencapai 104 tahun, semangat Fatahula La Aba dalam menunaikan ibadah haji seolah tak kalah dari mereka yang lebih muda. Pria asal Desa Gunung Sari, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini menjadi jemaah haji tertua Debarkasi Surabaya tahun 2025.
Fatahula tiba bersama 188 jemaah lain dalam kelompok terbang (kloter) 75 di Asrama Haji Surabaya, pukul 23.15 WIB. Tubuhnya masih terlihat tegap meski usianya telah melampaui satu abad. Bahkan tidak memerlukan kursi roda atau bantuan khusus selama proses ibadah di Tanah Suci.
"Alhamdulillah, saya belum pernah dirawat inap di rumah sakit. Tidak punya darah tinggi, kolesterol, atau diabetes," katanya, Minggu, 6 Juli 2025.
Meski pendengarannya agak berkurang, kondisi fisik dan mental Fatahula tergolong prima. Ia menyebut tidak punya rahasia khusus dalam menjaga kesehatan. “Saya rasa ini semata-mata karunia Allah SWT,” ujarnya.
Fatahula berangkat haji seorang diri, tanpa pendamping. Sang istri telah lebih dulu wafat, dan anaknya belum bisa mendampingi karena masa tunggu pendaftaran haji yang belum lima tahun.
| Baca: 674 Jemaah Haji dari Dua Kloter Asal Bali Tiba dengan Selamat |