Tanggul sungai jebol di Grobogan, Jawa Tengah.
Media Indonesia • 10 March 2025 07:08
Grobogan: Sebanyak 21 desa di enam kecamatan di Grobogan, Jawa Tengah, kebanjiran akibat hujan deras dan tanggul sungai jebol hingga air meluap, pada Minggu, 9 Maret 2025. Menurut Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng Muhammad Chomsul, pihaknya pun memberi atensi khusus terhadap kondisi tersebut.
"Dukungan BPBD provinsi kami fokus berupa pendampingan penguatan sumber daya personel, peralatan, pengoordinasian ke Kabupaten Grobogan," ungkap dia, Minggu, 9 Maret 2025.
Chomsul mengungkap ketinggian air bervariasi mulai 10 sentimeter hingga 100 sentimeter. Adapun enam kecamatan yang terdampak adalah Kedungjati, Toroh, Purwodadi, Tawangharjo, Gubug, dan Tegowanu.
Laporan situasi yang diperbaharui pukul 14.00 WIB, pada Minggu, 9 Maret 2025, menyebutkan, lebih kurang 2.174 keluarga terdampak. Jumlah orang mengungsi di Gereja Desa Ringinkidul, menurut data sebanyak 150 jiwa. Adapun, dua tanggul jebol berada di Sungai Tuntang, Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, dan Sungai Kliteh, Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu.
"Teman-teman di lapangan masih mengasesmen terkait kondisi kebutuhan warga terdampak. Logistik juga sudah digeser (diturunkan). Dinsos melalui Tagana Kabupaten Grobogan juga sudah turun, untuk membuat dapur umum di pengungsian. Untuk penanganan, kita juga bersinergi dengan BBWS Pemali Juana, mengingat kewenangan pengawasannya (sungai) di bawah BBWS," papar dia.
Chomsul mengungkap meski memasuki musim kemarau (pancaroba), warga diimbau tetap waspada. Terutama di wilayah yang berada dekat dengan aliran sungai, seperti Bengawan Solo, juga tempat lain seperti pantai utara Jawa Tengah.
Ia mengimbau masyarakat agar memperhatikan peringatan dini cuaca, yang rutin dikirim melalui berbagai media, seperti jejaring grup WhatsApp atau laman BMKG.
"Selain kesiapan diri, kesiapan terhadap surat surat penting juga diperhatikan. Bilamana sudah ada titik pengungsian, harap diperhatikan. Sehingga, ketika ada kondisi darurat tidak panik," ujar dia.
(MI/HT)