Erick Thohir Instruksikan Perusahaan BUMN Jangan Boros Beli Pakai Dolar AS

Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Istimewa

Erick Thohir Instruksikan Perusahaan BUMN Jangan Boros Beli Pakai Dolar AS

Annisa ayu artanti • 19 April 2024 16:35

Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta perusahaan-perusahaan pelat merah untuk mengoptimalkan pembelian dolar Amerika Serikat (AS) dengan terukur dan sesuai kebutuhan.
 
Pasalnya, tingkat inflasi di Amerika Serikat (AS) yang sulit, salah satunya dipicu oleh kenaikan harga energi. Lalu, adanya situasi perang saat ini juga membuat harga energi global akan sulit turun.
 
Kedua faktor itu menurutnya akan membuat Bank Sentral di seluruh dunia menunda kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan.
 
"Arahan saya kepada BUMN adalah untuk mengoptimalkan pembelian dolar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan, Bukan memborong, intinya adalah jangan sampai berlebihan, kita harus bijaksana dalam menyikapi kenaikan dolar AS saat ini," kata Erick dalam keterangan tertulis, Jumat, 19 April 2024.
 

Baca juga: 

Bank Indonesia Pastikan Stabilitas Rupiah Terjaga

Perusahaan BUMN terdampak 

Erick menyebut BUMN yang terdampak kondisi saat ini adalah perusahaan yang melakukan pengadaan bahan baku dari impor. Lalu, BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, dan MIND ID.
 
Erick menambahkan, imbauan kepada BUMN ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam mengantisipasi dampak lanjutan dari gejolak geopolitik dan ekonomi global.
 
Pemerintah telah memiliki instrumen dalam bentuk devisa hasil ekspor yang ingin ditempatkan di dalam negeri, selain itu pemerintah menginginkan impor konsumtif dapat ditahan dulu dalam situasi saat ini.
 
"Untuk itu pengendalian belanja dan impor BUMN harus dengan prioritas dan sesuai dengan kebutuhan yang paling mendesak," imbuh Erick
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)