Peralihan Penggunaan LPG ke Gas Bisa Terlaksana Jika Harga Gas USD4,72/MMBTU di Hulu

Ilustrasi. Foto: MI

Peralihan Penggunaan LPG ke Gas Bisa Terlaksana Jika Harga Gas USD4,72/MMBTU di Hulu

Annisa ayu artanti • 12 October 2023 19:51

Jakarta: Pemerintah mengungkapkan harga gas bumi harus bisa ditekan hingga USD4,72 per MMBUTD supaya program peralihan penggunaan LPG ke gas bumi bisa dilakukan.

Seperti diketahui, peralihan penggunaan LPG ke gas bumi melalui jaringan gas juga sebagai upaya menekan impor LPG.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pihak swasta kedepannya juga akan terlibat untuk pembangunan jaringan gas melalui Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Namun untuk menggaet swasta untuk bekerja sama harga gas dari sektor hulu harus lebih murah.

"Karena harus meyakinkan mereka (swasta) dapat harga di gas di USD4,72. Kalau tidak dapat di harga USD4,72 tidak terjadi juga switching antara LPG dan jaringan gas," kata Airlangga usai menghadiri rapat soal Gas LPG di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 12 Oktober 2023.

Baca juga: PGN Jamin Penyaluran Gas di Jawa Barat, Batam, Sumatra Bagian Tengah & Selatan

Pemerintah harus ubah aturan untuk gaet swasta


Untuk menggaet swasta berkontribusi dalam pembangunan dan penyaluran gas bumi, Airlangga menjelaskan, pemerintah harus mengubah Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2019 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Gas Bumi Melalui Jaringan Transmisi dan/atau Distribusi Gas Bumi Untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif ditunjuk sebagai penanggung jawab untuk kerja sama swasta melalui skema KPBU. Sedangkan untuk penetapan harga gas diserahkan kepada SKK Migas.

"SKK Migas nanti akan diberi tugas untuk jadi agregator untuk menyuplai LPG itu bisa di angka daripada gas permintaan daripada menteri ESDM angka 4,72 per metric million british thermal unit (mmbtu), itu ada header-header daripada distribusi untuk pipa jargas sehingga KPBU akan bisa kerja dari sana," jelas dia.

Lebih lanjut, untuk target tahun depan, Airlangga menambahkan pemerintah menargetkan 2,5 juta sambungan jaringan gas.

“Progres jaringan gas selama ini sambungan rumahnya baru mencapai 835 ribu rumah, di mana 241 ribu itu dari PGN pendanaannya, sedangkan 594 ribu dari pemerintah. Tentu jaringan gas ini menjadi perhatian pemerintah, agar jaringan gas ini bisa dinaikkan di 2024, di angka 2,5 juta jaringan,” ungkap Airlangga.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)