Ilustrasi emas. Foto: Freepik
Annisa Ayu Artanti • 3 December 2024 14:04
Jakarta:
Harga emas turun pada hari Senin, tertekan oleh dolar As yang lebih kuat setelah Presiden terpilih AS Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif yang tinggi pada kelompok negara BRICS untuk mencegah mereka mencoba mencari alternatif selain dolar.
Permintaan safe haven untuk emas juga terhalang oleh tanda-tanda bahwa gencatan senjata Israel-Hizbullah.
Disamping itu, ketegangan yang meningkat antara Rusia dan Ukraina masih membuat beberapa pembelian safe haven tetap terjadi.
Melansir Investing.com, Selasa, 3 Desember 2024, harga emas spot turun 0,7 persen menjadi USD2.636,06 per ons, sementara emas berjangka yang akan berakhir pada bulan Februari turun 0,8 persen menjadi USD2.658,84 per ons pada pukul 13:23 WIB (1823 GMT).
Ilustrasi. Foto: Freepik
Ancaman tarif Trump mendorong dolar dan menekan emas
Trump mengancam akan memberlakukan tarif 100 persen pada blok BRICS, memperingatkan mereka agar tidak mencari alternatif selain dolar.
Ancamannya menekan mata uang blok tersebut dan mendorong dolar, karena para pedagang khawatir akan lebih banyak lagi kebijakan proteksionis dari AS di bawah Trump.
Presiden terpilih ini pekan lalu mengancam tarif tambahan untuk Tiongkok, Kanada, dan Meksiko, sebuah langkah yang dapat memicu kembali perang dagang global.
Ancaman Trump mendukung dolar, yang pada gilirannya membebani pasar logam secara keseluruhan.
Ketidakpastian mengenai inflasi jangka panjang yang lebih tinggi di bawah pemerintahan Trump, yang dapat membuat suku bunga tetap tinggi dan juga mengguncang pasar logam.
Logam mulia lainnya melemah. Platinum berjangka turun 0,5 persen menjadi USD950 per ons, sementara perak berjangka turun 0,7 persen menjadi USD30,883 per ons.