Demam Berdarah di Jatim Naik Drastis 3.638 Orang Dirawat

Ilustrasi. Medcom.id

Demam Berdarah di Jatim Naik Drastis 3.638 Orang Dirawat

Media Indonesia • 4 March 2024 16:17

Surabaya: Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Timur meningkat drastis. Data Dinas Kesehatan Provinsi Jatim mencatat dari Januari hingga minggu ketiga bulan Februari 2024, jumlah kasus DBD telah mencapai 3.638 orang.

"Ini harus diwaspadai. Pemprov Jatim sudah minta ke seluruh dinas kesehatan untuk memantapkan gerakan rumah satu jumantik," kata Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono di Surabaya, Senin, 4 Maret 2024.

Menurutnya, masyarakat untuk kembali menggalakkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) guna mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang kini mulai merebak di puncak musim hujan. Bahkan ia tegas mengimbau agar masyarakat bisa lebih waspada melalui Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik, minimal satu minggu sekali.

"Dengan mengaktifkan kembali gerakan PSN ini, harapannya peran serta dan pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan setiap keluarga untuk memberantas DBD bisa ditingkatkan. Perannya bisa dengan melakukan pemeriksaan, pemantauan, pemberantasan jentik nyamuk DBD yang jadi sumber penyebaran utama," ungkapnya.
 

Baca: Waspada, Kasus DBD di Jawa Tengah Meningkat dan Meluas

Bukan tanpa alasan, upaya pencegahan penyebaran DBD penting dilakukan karena berdasarkan data situasi DBD Jawa Timur dari bulan Januari hingga minggu ketiga Februari 2024, jumlah kasus DBD telah mencapai 3.638 orang.

Kegiatan PSN dapat dilakukan dengan 3M Plus, yaitu menguras/membersihkan bak mandi, vas bunga, tempat minum binatang peliharaan, tatakan dispenser. Yang kedua dengan menutup rapat Tempat Penampungan Air (TPA).

"Jika TPA tidak mungkin dikuras atau ditutup, maka bisa diberikan larvasida," ujar Adhy Karyono.

Langkah ketiga yang disebut Pj Gubernur Jatim adalah menyingkirkan atau memanfaatkan serta mendaur ulang barang bekas seperti ban bekas, botol plastik, kaleng bekas. Kemudian Plus paling penting adalah menghindari gigitan nyamuk.

"Bisa dengan menanam pohon pengusir nyamuk, memakai kelambu, anti nyamuk serta memberikan larvasida. Memelihara ikan pemakan jentik, memasang ovitrap/larvae trap/mosquito trap," jelasnya.

Adhy Karyono menekankan bahwa upaya pemberantasan DBD tidak bisa dilakukan sendiri. Melainkan harus menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat. Untuk itu, ia juga berharap besar agar sosialisasi oleh tenaga kesehatan di berbagai Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) bisa lebih digaungkan.

"Bisa juga berkolaborasi dengan RT/RW, TP-PKK hingga Karang Taruna untuk menggalakkan Gerakan PSN hingga ke rumah-rumah," ujarnya

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)