Banjir rob merendam Jalur Pantura Sayung, Kabupaten Demak. Dokumentasi/ Media Indonesia
Media Indonesia • 15 October 2024 11:47
Semarang: Banjir air laut pasang (rob) kembali mengancam daerah pesisir Jawa Tengah hingga tiga hari kedepan, cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang serta sambaran petir berpotensi terjadi di 10 daerah terutama di pegunungan bagian tengah, dataran tinggi dan sekitarnya.
Cuaca sebagian besar daerah di Jawa Tengah Selasa pagi, 15 Oktober 2024 hingga siang cerah dan berawan, namun pada sore hingga awal malam berpotensi hujan dengan intensitas ringan-lebat di sebagian besar daerah terutama di pegunungan bagian tengah, dataran tinggi dan sekitarnya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir berpotensi terjadi di 10 daerah yakni Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Batang, Kajen, Pemalang, Slawi dan Bumiayu.
"Perlu diwaspadai ancaman bencana hidrometeorologi," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Winda Ratri, Selasa, 15 Oktober 2024.
Angin dari arah barat-timur laut berkecepatan 5-25 kilometer per jam, lanjut Winda Ratri, suhu udara berkisar antara 18-35 derajat selsius dengan kelembapan udara 40-95 persen, sedangkan ketinggian gelombang di perairan utara 0,5-1,25 meter dan perairan selatan Jawa Tengah 0,5-2,5 meter.
Hujan ringan cukup merata, menurut Winda Ratri, masih akan mengguyur di sejumlah daerah di Jawa Tengah yakni Boyolali, Karanganyar, Blora, Jepara, Ungaran, Brebes, Magelang, Salatiga, Pekalongan, Tegal, Majenang dan Ambarawa, sedangkan dua daerah Mungkid, dan Kendal berpotensi hujan sedang.
Banjir Rob
Banjir air laut pasang (rob) kembali merendam sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Semarang dan Demak, bahkan rob dirasakan semakin meningkat hingga mencapai 1,5 meter di sejumlah desa Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
"Kami kembali terendam rob sejak Minggu, 13 Oktober, bahkan warga sulit beraktivitas karena jalan desa terendam hingga 0,5-1,5 meter dan keluar masuk desa kembali menggunakan perahu," ujar Sholikin,49, warga Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Demak.