Longsor Menutup Jalan Trans Kandangan - Batulicin Kalsel

Ilustrasi tanah longsor menutup akses jalan masyarakat. MGN/Wildan F

Longsor Menutup Jalan Trans Kandangan - Batulicin Kalsel

Media Indonesia • 2 February 2024 07:58

Banjarbaru: Bencana hidrometeorologi terus melanda wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. Hujan deras kembali menyebabkan longsor di kawasan kaki pegunungan Meratus yang menyebabkan ruas jalan trans Kandangan - Batulicin penghubung Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Tanah Bumbu terputus.

Longsor terjadi pada Rabu petang, 31 Januari 2024 di dua lokasi, tepatnya di Desa Gunung Raya Km 66 dan Km 72, Kecamatan Mantewe, masuk wilayah Kabupaten Tanah Bumbu.

"Longsor terjadi akibat tingginya curah hujan di wilayah pegunungan Meratus. Akibatnya ruas jalan trans Kandangan - Batulicin tertutup longsor," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, R Suria Fadliansyah, dalam keterangan pers, Jumat, 2 Februari 2024.
 

Baca: BPBD Purbalingga Minta Masyarakat Waspadai Tanah Bergerak
 

Pihaknya telah berkoordinasi dengan perangkat desa, kecamatan serta TNI/Polri dalam upaya penanganan dan pembersihan longsor berupa tanah dan bebatuan.

"Tiga unit alat berat kita turunkan untuk pembersihan longsor. Hingga kini ruas jalan Kandangan - Batulicin belum dapat dilewati," jelasnya.

Sebelumnya longsor juga terjadi di kawasan pegunungan di Desa Paramasan Atas, Kabupaten Banjar yang menyebabkan akses jalan sempat terputus.

Sementara puluhan warga di Desa Paramasan Bawah hingga kini masih terisolasi setelah jembatan gantung yang menjadi akses utama terputus diterjang banjir bandang awal pekan lalu.

Selain longsor, wilayah Desa Dukuh Rejo, Kecamatan Mantewe, Tanah Bumbu juga dilanda banjir. Sebanyak 46 keluarga atau 180 warga sempat terjebak banjir.

"Ada 15 orang warga yang berhasil kita evakuasi setelah sempat terjebak banjir hingga setinggi satu meter," ungkap Humas Basarnas Banjarmasin, Singgih.

Pada bagian lain, bencana banjir yang melanda kawasan rawa di pedalaman Kabupaten Barito Kuala semakin meluas.

Banjir kini melanda 10 desa di dua kecamatan yaitu Kuripan dan Tabukan. Plt Kepala BPBD Barito Kuala, Aris Saputera mengatakan banjir akibat meningginya permukaan rawa di Kecamatan Kuripan menyebabkan 1.563 rumah yang dihuni 6.278 warga terendam.

Daerah terparah dilanda banjir adalah Desa Jambu Baru dan Desa Kuripan, dimana ketinggian air mencapai 110 cm atau sekitar 20-30 cm masuk ke dalam rumah warga. Banjir juga menyebabkan 18 sekolah dan 16 rumah ibadah, empat kantor desa dan kecamatan ikut terendam. Sedangkan di Kecamatan Tabukan, banjir merendami 130 rumah di Desa Teluk Tamba.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)