Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Erupsi Merapi

Ilustrasi--Awan Panas Guguran (APG) Gunung Merapi terpantau dari Pos Pengamatan Babadan, Jumat (8/12). FOTO: Pos Babadan

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Erupsi Merapi

Media Indonesia • 29 January 2024 14:34

Klaten: Kesiapsiagaan bencana erupsi Gunung Merapi di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, ditingkatkan guna mengurangi risiko. Gunung berapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan DI Yogyakarta itu saat ini dalam status level III atau siaga.

Sementara itu, Minggu, 28 Januari kemarin sekitar pukul 13:11 WIB terjadi awan panas guguran Gunung Merapi. BPPTKG mencatat amplitudo maksimal 21 mm, durasi 143.84 detik, dan jarak luncur 1.500 meter ke arah barat daya atau Kali Bebeng.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Syahruna, mengatakan kesiapsiagaan menghadapi ancaman erupsi Gunung Merapi perlu ditingkatkan, terutama warga masyarakat di kawasan rawan bencana (KRB) III .

Untuk antisipasi dan kesiapsiagaan terhadap potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, BPBD Klaten telah melakukan berbagai langkah dalam upaya mitigasi atau pengurangan risiko bencana, antara lain sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
 

Baca: Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas

"Minggu ini, kami juga akan memberikan sosialisasi tentang bahaya erupsi Gunung Merapi kepada warga di KRB III, terutama warga Desa Tegalmulyo, Sidorejo, Tlogowatu, dan Balerante," katanya, Senin, 29 Janauri 2024.

Saat ditemui usai rapat koordinator di Pendapa Pemkab Klaten, Syahruna mengungkapkan bahwa warga KRB III Gunung Merapi di Kecamatan Kemalang kini telah siaga menghadapi bencana erupsi dengan mendirikan posko atau pos ronda.

"Kami memberikan apresiasi warga KRB III atas kesiapsiagaan menghadapi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi. Sebagai bentuk dukungan, BPBD Klaten menyuplai masker serta makanan dan minuman ke pos-pos ronda, seperti mie kering, kopi, dan gula," ujarnya.

Masih terkait potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, BPBD Klaten juga telah memberikan peringatkan kepada para penambang pasir di aliran Sungai Woro. Terutama ancaman lahar dingin jika di sekitar puncak gunung diguyur hujan lebat.

"Ancaman bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung juga telah disosialisasikan kepada masyarakat terutama di daerah potensi bahaya, sebagai upaya pengurangan risiko bencana," kata Kalak BPBD Klaten.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)