Layanan digital perbankan. Foto: MI.
Jakarta: Penetrasi internet di Indonesia, yang telah mencapai 78,19 persen pada 2023 semakin mendorong adopsi teknologi digital dan mentransformasi layanan keuangan, terutama pada sektor perbankan digital.
Tingginya akses ke layanan keuangan memungkinkan masyarakat mengelola keuangan lebih efektif, meningkatkan kemampuan belanja, yang pada akhirnya menggerakkan ekonomi Indonesia, yang diharapkan tumbuh lebih dari 5 persen tahun ini
Direktur Ekonomi Digital CELIOS Nailul Huda memaparkan potensi besar perbankan digital dalam pertumbuhan ekonomi nasional pada 2024. Dia menuturkan Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di ASEAN dan diprediksi akan mencapai USD 109 miliar pada 2025 dan perputaran uang di layanan keuangan digital di Indonesia sebesar USD439 miliar di 2025.
"Sejalan dengan potensi ini, tendensi masyarakat yang semakin familiar dengan berbagai transaksi digital dapat menjadi momentum bagi bank digital untuk terus memperluas jangkauan produk dan layanan ke masyarakat, khususnya pelaku UMKM. Inovasi pada teknologi dan layanan menjadi kunci utama bagi para pemain bank digital untuk memenangkan kompetisi dalam sektor perbankan digital dan berkontribusi pada perekonomian Indonesia.” tegas dia dikutip dari keteranganya, Minggu, 10 Maret 2024.
Nailul juga menyampaikan 2024 akan menjadi momentum pesatnya perkembangan layanan keuangan digital di Indonesia. Untuk itu, industri perbankan dituntut untuk bisa beradaptasi dalam memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin banyak memanfaatkan teknologi digital karena beberapa sebab, yaitu preferensi masyarakat untuk layanan online banking atau mobile app daripada transaksi keuangan secara fisik menuntut pelaku industri perbankan untuk mendorong transformasi layanan yang lebih cepat dan adaptif.
perlambatan kartu kredit
Data Bank Indonesia menunjukkan perlambatan pertumbuhan akun kartu kredit seiring dengan kenaikan jumlah pengguna akun keuangan digital. Termasuk di dalamnya pembiayaan yang menunjukkan bahwa masyarakat akan lebih memilih pembiayaan digital daripada via kartu kredit.
Dia menuturkan 2024 masih akan diwarnai oleh konsolidasi industri perbankan yang bergerak menuju era digital. Terdapat proses akuisisi bank untuk menjadi bank digital baru, serta pengembangan ekosistem digital.
"Jumlah transaksi layanan keuangan digital pada 2025 diproyeksikan 1,5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan 2023, dengan layanan pembayaran digital sebagai pendorong utama," tegas dia.
Besarnya jumlah pelaku UMKM di Indonesia yang mencapai 64 juta menjadi peluang bagi perbankan digital untuk memperluas akses layanan keuangan termasuk pembiayaan usaha. Tantangan perbankan digital, termasuk pengetahuan keuangan masyarakat (financial knowledge) yang masih rendah, bahkan di bawah rata-rata negara Asia lain
Dengan minimnya pengetahuan keuangan individu, perbankan digital perlu mempersiapkan sistem dan sumber daya manusia dengan keterampilan digital yang kuat, berfokus pada pengetahuan digital, penguasaan teknologi, dan kesiapan dalam menghadapi tantangan di masa depan untuk bisa berkompetisi di industri dan menghadirkan inovasi secara cepat dan adaptif.
Optimisme Amar Bank di 2024
Sejalan dengan pandangan Nailul, Amar Bank optimis bahwa kemajuan teknologi digital dan peningkatan inklusi keuangan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih positif di 2024. Melalui inovasi berbasis teknologi, Amar Bank berupaya meningkatkan akses layanan keuangan bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM.
Senior Vice President of Finance Amar Bank David Wirawan memproyeksikan pertumbuhan signifikan sektor perbankan digital akan tetap sejalan dengan peningkatan konsumsi masyarakat dan tren digitalisasi. “Tahun 2024 akan menandai peningkatan adopsi layanan digital dan perluasan kemitraan strategis untuk mendorong inovasi serta jangkauan layanan yang lebih luas,” ujarnya.
Selain itu, Amar Bank juga melakukan pendekatan yang berfokus pada inovasi terkini yang disebut Collaborative Embedded Banking and Finance. Dengan Inovasi ini, berbagai pemain non-perbankan dapat menyematkan layanan perbankan digital ke dalam platform ekosistem digital mereka. Amar Bank juga berhasil mempertahankan rasio kredit bermasalah yang cukup baik di level 1,56 persen. Kinerja positif ini menjadi landasan bagi kami untuk tetap optimis mencapai pertumbuhan yang signifikan di 2024.