Perdana Menteri India Narendra Modi. Foto: EFE-EPA
Medcom • 7 May 2024 19:19
Ahmedabad: Perdana Menteri India Narendra Modi memberikan suara lebih awal saat India mengadakan pemilihan umum (Pemilu) besar-besaran tahap ketiga pada Selasa.
Meskipun telah memperingatkan akan panasnya musim panas saat ini, ia menyerukan jumlah pemilih yang besar.
Negara dengan populasi terpadat di dunia ini mulai memberikan suara pada 19 April 2024 dalam Pemilu tujuh tahap. Hampir satu miliar orang berhak memilih dan surat suara akan dihitung pada 4 Juni 2024.
Modi tengah mencari masa jabatan ketiga berturut-turut yang jarang terjadi dalam pemungutan suara dengan mempertemukan Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP) melawan aliansi lebih dari 20 partai oposisi. Survei menunjukkan ia akan memenangkan mayoritas suara tersebut.
“Saya mengimbau seluruh warga untuk memilih dalam jumlah besar dan merayakan festival demokrasi. Kepada semua yang bekerja di cuaca panas, saya mengimbau Anda untuk menjaga kesehatan dan minum air yang cukup,” tutur Modi setelah memberikan suara di rumahnya, Gujarat, dikutip dari Malay Mail, Selasa, 7 Mei 2024.
Modi memberikan suaranya di daerah pemilihan Gandhinagar dengan orang nomor dua, yaitu Menteri Dalam Negeri Amit Shah yang merupakan kandidat BJP.
Dengan mengenakan pakaian nasional berwarna putih dan kuning keemasan, Modi dikelilingi oleh ratusan pendukung dan anggota partai.
Ia juga menandatangani tanda tangannya dan berbicara kepada anak-anak dalam perjalanan menuju tempat pemungutan suara.
Ia diterima oleh Shah saat orang-orang menabuh genderang dan membunyikan lonceng.
Kampanye Modi dimulai dengan menunjukkan rekam jejak ekonomi, kesejahteraan, kebanggaan nasional, dan popularitas pribadinya.
Namun, partai ini mengubah taktiknya setelah pemungutan suara tahap pertama pada 19 April 2024.
Partai tersebut lebih fokus dalam meningkatkan basis Hindu BJP dengan menyerang saingannya sebagai pro-Muslim.
Bahkan, survei mengatakan lapangan pekerjaan dan inflasi adalah kekhawatiran utama para pemilih.
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Times Now yang disiarkan Senin, Modi mengatakan tidak menentang Islam atau Muslim.
Ia ingin masyarakat memikirkan pertumbuhan masa depan mereka saat mereka memilih.