Banjir Dahsyat di Kenya Telan 169 Korban Jiwa

Permukiman kumuh di Kenya rentan terdampak banjir. (EPA)

Banjir Dahsyat di Kenya Telan 169 Korban Jiwa

Willy Haryono • 30 April 2024 19:49

Mai Mahiu: Hujan deras di sejumlah wilayah Kenya telah mengakibatkan banjir bandang dahsyat, dan sejauh ini menewaskan 169 orang, kata seorang pejabat pemerintah pada Senin malam waktu setempat.

Juru bicara pemerintah Kenya, Isaac Mwaura, mengatakan bahwa salah satu sumber banjir berasal dari bendungan jebol pada Senin pagi di kota Mai Mahiu di Kenya barat. Laporan awal kematian mencapai angka 48 orang.

"Kami telah kehilangan 169 orang sejak awal musim hujan. Pemerintah juga mengintensifkan operasi pencarian dan penyelamatan untuk menemukan orang-orang yang dilaporkan hilang,” kata Mwaura di televisi nasional dan dilansir Xinhua, Selasa, 30 April 2024.

Kenya, sebuah negara di Afrika Timur, saat ini mengalami curah hujan di atas rata-rata yang disebabkan fenomena cuaca El Nino. Departemen Meteorologi Kenya menyatakan hujan deras akan terus berlanjut sepanjang pekan ini, dengan potensi banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah.

Hujan deras yang terjadi baru-baru ini telah mengakibatkan banjir bandang besar di wilayah Nairobi, Makueni, Pokot Barat, dan Machakos, yang mengakibatkan hilangnya nyawa dan harta benda. Hujan deras juga telah memutus jalan-jalan utama, mengganggu bisnis di seluruh negeri, dan memaksa pembukaan kembali sekolah yang sempat ditangguhkan selama sepekan.

Tim darurat banjir multi-lembaga nasional Kenya yang baru dibentuk sedang menerapkan serangkaian langkah untuk membantu warga mengatasi dampak banjir, termasuk penyediaan makanan, air minum yang aman, pasokan kesehatan, dan upaya penyelamatan, kata Mwaura.

"Kami selalu mengalami hujan antara Maret, April, dan Mei. Namun sekarang, curah hujan berada di atas normal karena perubahan iklim," ucapnya, seraya menambahkan bahwa kelima bendungan yang menjadi bagian dari proyek pembangkit listrik tenaga air Seven Forks di sepanjang sungai Tana, sungai terpanjang di Kenya, telah mencapai kapasitas total.

Banjir dahsyat di Kenya memperburuk krisis kemanusiaan di negara tersebut, setelah banjir terkait El Nino di akhir 2023 yang menewaskan sedikitnya 178 orang dan melukai 242 lainnya. Banjir kala itu juga membuat ribuan orang mengungsi.

Kithure Kindiki, sekretaris kabinet dalam negeri dan administrasi pemerintah nasional Kenya, pada hari Senin kemarin memerintahkan pemeriksaan semua bendungan dan penampungan air milik pemerintah dan swasta dalam waktu 24 jam.

Baca juga:  Bendungan Kenya Jebol, Menewaskan Sedikitnya 42 Orang

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)