PM Belanda Mark Rutte sering menggunakan sepeda dalam berkegiatan. (EPA-EFE)
Marcheilla Ariesta • 6 July 2024 13:37
Den Haag: Perdana Menteri Belanda Mark Rutte meninggalkan kantor pusat pemerintahan di Den Haag dengan menggunakan sepeda. Peristiwa ini dianggap tidak biasa untuk seorang kepala negara yang mengakhiri masa jabatannya.
Mantan kepala intelijen, Dick Schoof, dilantik sebagai perdana menteri baru oleh Raja Willem-Alexander. Dia akan memimpin pemerintahan koalisi sayap kanan, menggantikan posisi Rutte.
Mengutip dari Middle East Monitor, Sabtu, 6 Juli 2024, Schoof tidak bersekutu dengan partai mana pun dan tidak ikut serta dalam pemilu November. Rutte menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan baru setelah menjabat selama 14 tahun.
Setelah lengser, Rutte menjadi Sekretaris Jenderal baru NATO, aliansi politik dan militer negara-negara Eropa dan Amerika Utara yang anggotanya berkomitmen untuk saling melindungi dari ancaman apa pun.
Pekan lalu, Rutte menyampaikan pidato terakhirnya dengan mendesak Belanda untuk mendukung Ukraina.
"Sangat penting bagi negara kita untuk bergabung dengan Uni Eropa dan NATO. Bersama-sama kita lebih kuat daripada sendirian. Apalagi sekarang," kata politisi 57 tahun tersebut.
Rutte menekankan perlunya melanjutkan dukungan terhadap Ukraina. "Demi perdamaian di sana dan keamanan di sini," ucapnya. Pemerintahan baru Belanda telah berjanji untuk mempertahankan bantuan untuk Ukraina.
Namun, tokoh sayap kanan Geert Wilders, yang partainya meraih perolehan kursi terbesar pada pemilu tahun lalu, memperlihatkan pandangan pro-Rusia dan para pendukung Kremlin bersorak atas kemenangannya dalam pemilu.
Baca juga: Sempat Ditentang, PM Belanda Akhirnya Terpilih Jadi Sekjen NATO