Ilustrasi. Foto: dok MI/Rommy Pujianto.
Insi Nantika Jelita • 13 November 2024 13:43
Jakarta: Analyst Research Mirae Asset Rizkia Darmawan menuturkan kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) diprediksi membuat langkah Bank sentral Federal Reserve atau The Fed, menjaga suku bunga federal fund rate (FFR) lebih ketat di tahun depan.
Ini karena dampak dari kebijakan ekonomi Trump, termasuk rencana tarif yang lebih tinggi dan deportasi besar-besaran yang diperkirakan meningkatkan tekanan inflasi AS ke depannya.
"Dengan inflasi yang tinggi dan mengukur efek Trump, akan menghambat ruang bagi The Fed melonggarkan kebijakan moneternya di 2025, sehingga suku bunga terjaga tetap ketat," ujar dia dalam acara Media Day di Jakarta, dilansir Media Indonesia, Rabu, 13 November 2024.
Penurunan FFR di tahun depan diproyeksikan tidak seagresif di tahun ini. Darmawan meramalkan The Fed bakal menurunkan suku bunga sebanyak tiga kali sampai akhir 2024.
Pada Kamis, 7 November, The Fed kembali memangkas suku bunga acuan dengan besaran 25 basis points (bps) menjadi 4,50-4,75 persen. Pemangkasan suku bunga ini yang kedua kalinya. Desember nanti, FFR berpeluang kembali dipangkas sebesar 25 bps.
"Namun, di 2025, The Fed mungkin cenderung menurunkan suku bunganya secara terbatas atau tidak sedalam di tahun ini," imbuh dia.
Donald Trump. Foto: CNN
Baca juga: Trump Bakal Tentukan Kandidat Menkeu AS di Akhir Pekan |