Kosmetik Dinilai Sebagai Industri yang Menjanjikan

Ilustrasi industri kosmetik. Foto: Medcom.id

Kosmetik Dinilai Sebagai Industri yang Menjanjikan

Annisa ayu artanti • 28 November 2023 21:39

Jakarta: Industri kosmetik dinilai sebagai industri yang potensial. Pasalnya, semakin berkembang produk inovatif yang disuguhkan, semakin banyak juga konsumennya.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita mengatakan, banyak merek kosmetik lokal yang terus terpacu untuk menghasilkan produk dengan teknologi dan tren kandungan terbaru sesuai kebutuhan masyarakat saat ini.

"Apalagi, dengan perkembangan zaman, produk kosmetik juga telah digunakan oleh berbagai segmen masyarakat, bahkan sudah tersedia produk kosmetik yang diformulasi secara khusus untuk kebutuhan bayi hingga laki-laki,” kata Reni di Jakarta, dikutip dari siaran pers, Selasa, 28 November 2023.

Industri kosmetik bisa sumbang kinerja ekspor

Menurut Reni, pengembangan industri kosmetik di Indonesia memiliki potensi yang besar. Hal ini selain Indonesia adalah pasar yang besar, juga dikarenakan ketersediaan sumber daya alam yang kaya akan tanaman herbal dan telah digunakan secara turun temurun untuk kesehatan dan produk kosmetik.

Reni mengungkapkan, nilai ekspor untuk jenis industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional pada Januari-Oktober telah menembus USD601,15 juta. Capaian itu naik dibandingkan nilai ekspor pada periode yang sama 2022 sebesar USD566,72 juta.

Baca juga: Kemenperin Dorong IKM di Bengkulu Naik Kelas

“Sedangkan untuk kontribusi industri kosmetik termasuk industri kimia, farmasi dan obat tradisional terhadap PDB pada kuartal III-2023 mencapai 3,83 persen,” sebut dia.

Selama ini, Reni mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pembinaan dan pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) kosmetik, di antaranya melalui program pendampingan sertifikasi Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB), fasilitasi izin edar produk, fasilitasi mesin dan peralatan, promosi, peningkatan kompetensi sumber daya manusia, serta penerapan industri 4.0.

Selain itu, program penguatan branding produk kosmetik, restrukturisasi mesin dan peralatan, hingga pendampingan sertifikasi Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB).

“Dengan berbagai upaya ini, diharapkan dapat terbentuk ekosistem industri kosmetik mulai dari hulu sampai ke hilir,” ucap dia.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)