Kalah di Pencalonan Presiden AS, Ramaswamy Alihkan Dukungan ke Trump

Pengusaha Vivek Ramaswamy menarik pencalonannya sebagai capres AS dari Partai Republik. Foto: EFE

Kalah di Pencalonan Presiden AS, Ramaswamy Alihkan Dukungan ke Trump

Fajar Nugraha • 16 January 2024 15:30

Des Moines: Pengusaha Vivek Ramaswamy menarik pencalonannya sebagai Presiden Partai Republik 2024 pada Senin setelah hasil yang mengecewakan di kaukus Iowa dan mendukung mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Trump tetap menjadi kandidat terdepan dari Partai Republik untuk pencalonan tersebut.

 

“Sulit bagi saya untuk mengakui hal ini. Namun kami telah mempertimbangkannya dari segala arah dan saya pikir memang benar bahwa kami tidak mencapai kejutan yang ingin kami sampaikan malam ini,” kata Ramaswamy, seperti dikutip AFP, Selasa 16 Januari 2024.

 

“Kami akan menunda kampanye kepresidenan ini tidak ada jalan bagi saya untuk menjadi presiden berikutnya,” ucap Ramaswamy, 38 tahun, seraya menambahkan bahwa ia akan mendukung Trump sebagai presiden.

 

Sepanjang kampanyenya, Ramaswamy yang berasal dari India memuji Trump sebagai “presiden terbaik abad ke-21.”

 

“Saya akan tampil bersama Donald Trump pada kampanye umum di New Hampshire untuk memaparkan apa yang saya lihat dan apa yang kita lihat di masa depan,” tambah Ramaswamy.

 

Ramaswamy, kandidat termuda dalam Pemilihan Presiden tahun 2024, mengatakan kepada para pendukungnya bahwa pengunduran dirinya “bukanlah akhir dari kampanye ini, tetapi awal dari fase berikutnya dari gerakan kami” untuk menyelamatkan negara.

 

Dengan 90 persen suara telah dihitung, Ramaswamy hanya menerima 7,7 persen dukungan dan berada di urutan keempat di belakang pemenang besar pemilu Senin, mantan Presiden Trump (2017-2021) dengan 50,9 persen, diikuti oleh Gubernur Florida Ron DeSantis (21,3 persen) dan mantan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley dari PBB (19,1 persen).

 

Ramaswamy, yang mendanai sebagian besar kampanyenya dengan kekayaan yang diperoleh dari perusahaan bioteknologi dan keuangan, membuat heboh pada minggu-minggu pertama kampanyenya. Namun sensasi tersebut hanya berumur pendek.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)