IHSG memerah. Foto: MI.
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah. IHSG menanti sentimen positif dari data ekonomi Amerika Serikat (AS).
IHSG ditutup melemah 15,50 poin atau 0,22 persen ke posisi 7.083,75. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,96 poin atau 0,33 persen ke posisi 892,58.
Akselerasi optimisme konsumen didukung oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). Momentum Lebaran turut menjadi pendorong solidnya daya beli masyarakat.
Sementara dari mancanegara, pekan ini pelaku pasar mencermati rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang diproyeksikan masih di atas level tiga persen. Sebelumnya pada Maret 2024, inflasi tahunan AS berada di level 3,4 persen.
Iklim suku bunga tinggi ‘higher for longer’ berpotensi tetap terjadi jika inflasi masih belum dapat ke targetnya di level dua persen. Dari Asia, Bank Sentral Jepang (BOJ) memberikan nada hawkish dengan mengurangi jumlah pembelian obligasi pemerintah yang jatuh tempo 5-10 tahun menjadi 425 miliar yen dari operasi reguler pada April 2024 sebesar 475 miliar yen.
Selain itu, pelaku pasar juga merespon positif kokohnya indeks konsumen nasional. Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada April 2024 tercatat di level 127,7, lebih tinggi dari periode bulan sebelumnya sebesar 123,8.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 176,60 poin atau 0,46 persen ke 38,356,10, indeks Hang Seng melemah 41,34 poin atau 0,22 persen ke 19.073,71.
Indeks Shanghai melemah 2,25 poin atau 0,07 persen ke 3.145,77, dan indeks Strait Times menguat 9,69 poin atau 0,29 persen ke 3.313,35.
Wall Street beragam
Indeks saham-saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir beragam (mixed) pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB) dengan indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 di Bursa Efek New York, AS, berakhir di teritori negatif.
Melansir Investing.com, Selasa, 14 Mei 2024, indeks Dow Jones turun 81,33 poin atau sekitar 0,21 persen menjadi 39.431,51. Sementara indeks S&P 500 berakhir datar dengan pergerakan turun hanya 1,26 poin menjadi 5.221,42. Indeks komposit Nasdaq meningkat 47,37 poin atau sekitar 0,29 persen menjadi 16.388,24.
Dari 11 sektor utama indeks S&P 500, hanya dua sektor berakhir di teritori positif. Indeks sektor teknologi meningkat berkat lonjakan saham Apple sebesar 1,76 persen. Hasil survei yang dirilis Federal Reserve New York pada Senin waktu setempat menunjukkan inflasi AS diperkirakan mencapai 3,3 persen pada 2025 dan 2,8 persen pada 2027.
Perhatian para investor selanjutnya tertuju kepada indeks harga konsumen yang dirilis Rabu mendatang, serta indeks harga produsen, data penjualan ritel, dan klaim tunjangan pengangguran yang rilis setelah itu.