Anies Baswedan. Medcom.id/Duta Erlangga
M Rodhi Aulia • 31 August 2024 14:57
Jakarta: Anies Baswedan merespons pernyataan Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono, yang menyebutkan bahwa pencalonannya di Pilgub Jabar 2024 dihalangi oleh kekuatan tertentu yang diidentifikasi sebagai 'Mulyono'.
Ono Surono menyampaikan hal tersebut pada Kamis malam 29 Agustus 2024, mengungkapkan bahwa campur tangan ini menjadi alasan PDIP batal mengusung Anies di Pilgub Jabar.
Menanggapi pernyataan itu, Anies memilih tidak berkomentar banyak mengenai Mulyono, tetapi menegaskan bahwa Ono Surono tentu lebih memahami situasi tersebut mengingat posisinya di PDIP.
Baca juga: Anies Tetap di Hati Rakyat, Sayang dengan NasDem
"Saya rasa Pak Ono mengalami dan menyaksikan dari dekat," ujar Anies di Jakarta Selatan, Jumat 30 Agustus 2024.
Pernyataan ini muncul setelah Ono Surono mengungkapkan bahwa ada campur tangan eksternal yang menghalangi PDIP untuk mencalonkan Anies di Pilgub Jabar.
Menurut Ono, intervensi tersebut berasal dari sosok yang ia sebut sebagai 'Mulyono', nama yang belakangan sering diasosiasikan dengan Presiden Joko Widodo karena kesamaan dengan nama masa kecilnya.
"Setelah beliau (Anies) tidak jadi diusung di DKI dan kami tidak tahu cara persis proses yang dilakukan oleh DPP dan Ibu Ketua Umum, tapi kami menilai bahwa yang sudah mengerucut, pada akhirnya bubar, itu karena ada tangan-tangan dari luar yang tidak menghendaki Pak Anies diusung di Jabar," ujar Ono Surono usai mengantar pendaftaran bakal pasangan calon (bapaslon) Pilgub Jabar di KPU Jabar.
Saat ditanya siapa pihak eksternal yang dimaksud, Ono secara tegas menyebutkan, "Mulyono dan geng."
Menanggapi tudingan ini, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana membantah adanya campur tangan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pencalonan Anies.
Ari menegaskan bahwa keputusan pencalonan atau tidaknya seseorang dalam Pilkada sepenuhnya merupakan keputusan internal partai masing-masing.
"Keputusan pencalonan atau tidak dicalonkannya seseorang diputuskan melalui mekanisme internal partai masing-masing," kata Ari dalam keterangannya, Jumat 30 Agustus 2024.
Presiden Jokowi sendiri juga membantah tudingan bahwa dirinya terlibat dalam upaya menjegal Anies Baswedan di Pilkada 2024. Jokowi menegaskan bahwa ia bukan ketua partai atau pemilik partai, sehingga tidak memiliki urusan dalam proses pencalonan di Pilkada.
"Saya bukan ketua partai, saya juga bukan pemilik partai, supaya tahu semuanya, apa urusannya?" ujar Jokowi usai meresmikan gedung pelayanan kesehatan respirasi ibu dan anak di RS Persahabatan, Jakarta Timur, Jumat 30 Agustus 2024.