Ilustrasi alat berat dikerahkan Pemkot Tangerang bertujuan bantu pemadaman di TPA Rawa Kucing. Medcom.id/ Hendrik Simorangkir
Media Indonesia • 9 November 2023 06:42
Denpasar: Proyek pengolahan sampah di Pura Besakih Bali yakni Sukla: Mahayuning Loka Bali diluncurkan, Rabu, 8 November 2023. Proyek yang didanai oleh GoTo Impact Foundation (GIF) atau organisasi penggerak dampak ini melakukan pengolahan sampah berbasis sumbere bersama konsorsium changemakers dari Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE).
Mereka meluncurkan proyek Sukla: Mahayuning Loka Bali untuk mengembalikan kelestarian jagat Bali lewat sistem pengelolaan sampah di area Desa Besakih, Bali. Proyek ini didesain sebagai percontohan agar bisa diadopsi dengan mudah oleh destinasi wisata lain di seluruh jagat Bali.
Kepala Desa Besakih I Wayan Benya mengatakan Desa Besakih adalah rumah untuk pura terbesar di Indonesia yaitu Pura Agung Besakih yang berperan sebagai tempat ibadah dan wisata kelas dunia. Dengan total populasi sebanyak 7.564 penduduk serta dikunjungi 600 pemedek (peziarah) setiap harinya, area ini diperkirakan memproduksi sampah sebesar 7,5 ton/hari dari sampah residensial dan upacara adat di pura.
"Kami menyambut baik proyek Sukla: Mahayuning Loka Bali ini agar sampah di Besakih bisa tertangani dengan baik. Dari total jumlah sampah yang diproduksi, hanya 6,78% sampah yang terkelola dan sisanya dibuang ke tempat pembuangan sampah terbuka," kata Benya di Denpasar.
Setiap pemangku kepentingan sudah melakukan tugas masing-masing, mulai dari desa dinas sampai pura. Namun, usaha tersebut masih dilakukan sendiri-sendiri. Setiap pemangku kepentingan sudah melakukan tugasnya masing-masing, seperti pengurus desa yang sudah membangun TPS3R (Tempat Pembuangan Sampah Reduce, Reuce, Recycle) dan pengempon (pengelola) pura yang sudah melakukan pengangkutan sampah setiap harinya.
Namun usaha tersebut masih dilakukan sendiri-sendiri, belum terintegrasi secara sistematis dari hulu sampai hilir sehingga proses pengelolaan belum optimal.
Sementara Head of Program and Strategy GoTo Impact Foundation Nadia Hanim mengatakan sampah yang bocor menjadi persoalan serius untuk ditangani, apalagi di kawasan destinasi dunia seperti di Pura Besakih ini.
"Memang sudah banyak upaya dilakukan, tetapi semuanya masih berjalan sendiri-sendiri. Semua elemen terkait harus bersatu padu menangani sampah di Besakih ini, karena kawasan suci ini harus menjadi tanggung jawab bersama," jelasnya.
Ia mengatakan bahwa GIF hanya sebagai penggerak awal saja. Diharapkan akan ada banyak pihak yang terlibat dalam penanganan sampah di Pura Besakih.