Menlu Retno Ingatkan 3 Impian yang Harus Dikejar ASEAN

Menlu Retno sampaikan 3 hal yang harus dikejar ASEAN di ASEAN Day. (Marcheilla/Medcom.id)

Menlu Retno Ingatkan 3 Impian yang Harus Dikejar ASEAN

Marcheilla Ariesta • 8 August 2024 23:49

Jakarta: ASEAN harus sesuai tujuannya sebagai komunitas yang berkomitmen penuh melindungi hak asasi manusia (HAM). Ini termasuk tiga hal yang harus dikejar ASEAN berdasarkan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.

“Masyarakat ASEAN harus selalu menjadi pusat kerja ASEAN. Sebagai sebuah Komunitas, komitmen untuk memajukan dan melindungi hak asasi manusia adalah sebuah keharusan,” tegas Menlu Retno dalam pidato di ASEAN Day di Jakarta, Kamis, 8 Agustus 2024. 

Menurutnya, mekanisme hak asasi manusia ASEAN harus mampu mengimbangi tantangan hak asasi manusia yang terus berkembang, termasuk untuk menanggapi meningkatnya jumlah perdagangan manusia di kawasan.

“ASEAN tidak boleh tinggal diam terhadap kekerasan HAM berat di Gaza. Lebih dari 40 ribu orang telah terbunuh dan jumlahnya terus bertambah,” imbuhnya, memperingatkan situasi di Gaza.

Retno menambahkan, ASEAN harus terus mengadvokasi rasa hormat hukum internasional secara konsisten. 

“ASEAN harus menunjukkan sikap yang jelas, menunjukkan solidaritasnya untuk memajukan hak asasi manusia secara global, termasuk mengakhiri genosida di Palestina dan mendorong proses perdamaian di Ukraina,” ucap Retno.

Ia juga mengharapkan ASEAN siap menghadapi tantangan. Pasalnya, disrupsi akan terus membentuk masa depan dunia.

“Oleh karena itu, ASEAN harus adaptif. Visi Komunitas ASEAN 2045 harus dilengkapi dengan Rencana Strategis yang berorientasi pada tindakan,” tegas dia.

Mekanisme regional harus diperkuat, katanya, khususnya untuk arsitektur kesehatan, ketahanan pangan dan energi, hingga stabilitas keuangan dan transformasi digital. Menurut Retno, hanya dengan melakukan hal tersebut, ASEAN bisa memastikan kawasan Asia Tenggara menjadi pusat pertumbuhan.

“Hal lainnya yang harus dikejar adalah, ASEAN yang siap untuk menjadi hebat,” tutur Retno.

Inklusivitas dan budaya kolaborasi adalah kuncinya, kata Retno. Dan inilah cara ASEAN menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan ini. 

“Tugas kita sekarang adalah mengarusutamakan ini paradigma di luar ASEAN, melalui ASEAN Outlook on the Indo Pacific (AOIP),” terangnya.

Tahun lalu, Indonesia dalam keketuaannya di ASEAN mempercepat penerapan AOIP dengan menyelenggarakan ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF). Sebagai tindak lanjut, ASEAN Business Advisory Council Indonesia saat ini tengah berupaya untuk membangun ASEAN Indo-Pacific Business Network.

Dalam 10 tahun terakhir, kata Retno, ASEAN telah memperoleh prestasi yang signifikan. Ia tak lupa mengucapkan terima kasih kepada mitra ASEAN yang telah bekerja sama erat untuk lebih memperkuat ASEAN selama dekade terakhir.

”Marilah kita gunakan energi kita untuk membangun kepercayaan dan keyakinan guna mengembangkan kerja sama dan kolaborasi. Karena itulah yang dibutuhkan dunia dari kita semua. Apa pun yang terjadi di masa depan, ASEAN akan terus thrive,” pungkasnya.

Baca juga: ASEAN Day Ke-57, Menlu Retno: Terima Kasih Kerjasamanya

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Marcheilla A)