Palestina Jadi Negara Pertama Lakukan Bilateral di Gedung Pancasila Usai Dipugar

Pertemuan bilateral Menlu Retno Marsudi dan Menlu Palestina Riyad al-Maliki di Gedung Pancasila yang baru dipugar. Foto: Metrotvnews.com

Palestina Jadi Negara Pertama Lakukan Bilateral di Gedung Pancasila Usai Dipugar

Marcheilla Ariesta • 19 August 2024 20:27

Jakarta: Palestina menjadi negara pertama yang melakukan pertemuan bilateral di Gedung Pancasila yang baru. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menerima Utusan Khusus Presiden Palestina, Riyad al-Maliki dalam pertemuan bilateral di Gedung Pancasila yang baru saja dipugar.

“Jadi setelah tadi pagi acara peresmian pembukaan Gedung Pancasila, untuk pertama kalinya juga Gedung Pancasila yang dengan wajah baru digunakan untuk melakukan pertemuan bilateral dan itu adalah dengan Palestina,” kata Menlu Retno kepada awak media di Jakarta, Senin, 19 Agustus 2024.

Retno mengatakan, akan membahas kerja sama ke depan Indonesia dan Palestina. “Ini menindaklanjuti yang juga disampaikan Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia akan terus mendukung perjuangan bangsa Palestina,” terang Retno.

Gedung Pancasila mulai direstorasi sejak tahun lalu. Renovasi dilakukan karena usia gedung yang sudah tua, kata Retno, dan kondisi yang perlu diperhatikan, serta keamanannya.

"Prosesnya sama sekali tidak mudah. Sebuah tim ahli bangunan cagar budaya dan banyak ahli konservasi terlibat dalam proyek ini," seru Retno.

Ia menegaskan, kerja keras, proses yang teliti dan melibatkan banyak waktu serta dedikasi menjadikan wajah baru Gedung Pancasila terlihat semakin cemerlang.

"Bangunan bersejarah ini berdiri tegak dan megah sekali lagi," tuturnya.

Gedung Pancasila lebih dari sekadar batu bata dan bangunan. Gedung ini akan terus menjadi tonggak penting bagi perjalanan diplomasi INdonesia dan proses pengambilan keputusan dalam kebijakan luar negeri Indonesia," kata Retno.

Sementara itu, Riyad mengatakan, renovasi Gedung Pancasila lebih dari sekadar tonggak administratif. Menurutnya, gedung ini melambangkan komitmen yang diperbarui dan disegarkan untuk kolaborasi, pemahaman, dan kemitraan.

“Ini mencerminkan visi bersama kita tentang dunia tempat negara-negara bekerja sama untuk mengatasi tantangan bersama sesuai dengan hukum internasional, untuk meraih peluang kolektif, dan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat kita. Indonesia, dengan warisan budayanya yang kaya, ekonomi yang dinamis, dan signifikansi strategis di arena internasional, selalu menjadi mitra strategis dan teman yang berharga bagi Negara Palestina,” ucapnya.

Bagi Riyad, Gedung Pancasila akan berfungsi sebagai jembatan antara pemerintah kedua negara, memfasilitasi dialog yang lebih langsung dan efektif, meningkatkan kemampuan untuk berkolaborasi dalam isu-isu yang menjadi kepentingan bersama, dan memperdalam pemahaman tentang perspektif dan aspirasi masing-masing. 

“Gedung ini akan menjadi pusat inovasi dan kerja sama, mendorong inisiatif yang akan menguntungkan kedua negara kita dan berkontribusi pada stabilitas dan kemakmuran regional dan global,” pungkas Riyad Maliki.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)