BRICS Akan Bentuk Parlemen Sendiri, Putin Yakin Terwujud

Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: Anadolu

BRICS Akan Bentuk Parlemen Sendiri, Putin Yakin Terwujud

Medcom • 12 July 2024 16:25

Moskow: Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan, blok ekonomi BRICS mungkin akan membentuk parlemen sendiri di masa depan. Ia menyebutkan bahwa pertemuan rutin para anggota parlemen dari negara-negara BRICS akan membantu proses pembentukan parlemen tersebut.

Pernyataan tersebut keluar saat ia berbicara kepada para peserta Forum Parlemen BRICS ke-10 di St Petersburg. "BRICS belum memiliki struktur parlemen yang terlembaga. Namun saya yakin ide ini akan terwujud di masa depan. Forum Anda, saya yakin, akan berkontribusi dalam hal ini," ujar Putin, dikutip dari Anadolu, Jumat 12 Juli 2024.

Presiden Rusia memuji upaya para anggota parlemen dalam memperkuat hubungan antara negara-negara anggota BRICS serta mengatasi masalah-masalah pembangunan sosial-ekonomi, meningkatkan kesejahteraan bangsa, mengurangi ketegangan internasional, dan membentuk "tatanan dunia yang lebih adil, demokratis, multipolar, dan multilateral."

"Munculnya tatanan dunia yang mencerminkan keseimbangan kekuatan yang nyata dan realitas geopolitik, ekonomi, dan demografi yang baru merupakan proses yang kompleks, dan seringkali menyakitkan. Hal ini terutama disebabkan oleh perlawanan sengit dari para elit penguasa negara-negara yang disebut sebagai 'miliaran emas'," kata Putin.

Putin juga menyoroti tekanan terhadap mereka yang memiliki posisi independen, dengan alasan bahwa paksaan yang kuat, sanksi sepihak, penerapan aturan perdagangan yang selektif, dan pemerasan digunakan bertentangan dengan hukum internasional.

Sementara itu, BRICS memprioritaskan perubahan positif dalam ekonomi global, dengan fokus pada peningkatan pangsa mata uang nasional dalam perdagangan dan investasi, serta mengembangkan instrumen keuangan yang aman dan dapat diandalkan serta mekanisme penyelesaian timbal balik, tambahnya.

Di sela-sela forum tersebut, Putin mengadakan pertemuan terpisah dengan ketua parlemen Tiongkok dan Tanzania, yaitu Zhao Leji dan Tulia Ackson.

BRICS, yang didirikan pada tahun 2009 oleh Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok, menambahkan Afrika Selatan pada tahun 2011, memperluas namanya menjadi BRICS, gabungan dari huruf pertama nama-nama negara pendiri. Desember lalu, enam negara lainnya bergabung dengan kelompok ini, namun memutuskan untuk mempertahankan nama yang sudah ada.

(Shofiy Nabilah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)