Ekonomi Indonesia. Foto: MI.
Jakarta: Bank DBS Indonesia mengungkapkan hasil survei global yang berkolaborasi dengan Financial Times Longitude menyatakan investor masih tertarik berinvestasi di Indonesia. Dalam survei disebutkan fundamental ekonomi yang kuat memberikan insentif bagi investor.
Laporan “Pivotal: How treasury and finance enable a new era of globalization” yang mensurvei 570 eksekutif dari 15 pasar di Asia-Pasifik, Eropa, dan Amerika Utara dikutip Senin, 29 Juli 2024, mengungkapkan prioritas strategis utama bagi pelaku bisnis di Indonesia dalam dua tahun ke depan adalah meningkatkan produktivitas dan kinerja operasional (83 persen), serta meningkatkan kepuasan dan retensi pelanggan (77 persen).
Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah dan telah mengalami pertumbuhan yang stabil di sektor logam, pertambangan, dan manufaktur yang mendukung permintaan industri kendaraan listrik (EV). Investasi infrastruktur yang gencar dilakukan telah meningkatkan kepercayaan investor terhadap negara ini.
Selain itu, para eksekutif di Indonesia juga melihat diversifikasi bisnis sebagai tujuan utama, dengan banyak dari mereka yang berfokus untuk membangun pertumbuhan bisnis di Asia dan mendapatkan keahlian dan talenta baru yang menjadi perhatian responden, (73 persen) menyebutkan bahwa hal tersebut merupakan prioritas.
Ketidakpastian geopolitik
Namun, pelaku bisnis di Indonesia menghadapi berbagai hambatan, dengan akses terhadap modal dan pembiayaan serta ketidakpastian geopolitik berada pada urutan teratas dalam daftar, diikuti oleh penurunan dan volatilitas ekonomi.
Menanggapi kebutuhan untuk mendorong prioritas strategis dan memfasilitasi strategi diversifikasi, para eksekutif mengindikasikan bahwa strategi korporasi merupakan upaya strategis yang paling mungkin dilakukan oleh tim treasury dan keuangan Indonesia (87 persen), diikuti oleh pengadaan dan rantai pasokan (83 persen).
Penelitian ini dilakukan oleh FT Longitude, divisi spesialis kepemimpinan berbasis pemikiran (thought leadership) dari Financial Times Group, menyatakan hampir enam dari sepuluh (57 persen) perusahaan di Indonesia percaya bahwa tim treasury dan keuangan menjadi sangat penting bagi kesuksesan mereka di era globalisasi.
Perusahaan-perusahaan di Indonesia melaporkan departemen treasury dan keuangan mereka unggul dalam penyelarasan strategi dengan organisasi yang lebih besar (70 persen), serta mendapatkan pembiayaan yang menguntungkan untuk proyek-proyek diversifikasi (67 persen).