Menaker Akui Kapasitas SDM Jadi Tantangan Penuhi Kebutuhan Digital

Jakarta: Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengakui berbagai tantangan dihadapi Indonesia dalam mengambil manfaat? dari ekonomi digital. Salah satu tantangannya adalah kapasitas sumber daya manusia (SDM) ini yang menggambarkan kesiapan menghadapi era digital ke depan.

"Ada 19 persen pekerja kita yang boleh dikatakan memiliki digital skill tapi unfortunately hanya enam persen yang kita katakan sudah memiliki skill yang sudah memadai," kata Yassierli dalam Indonesia Digital Economy Outlook 2025 Metro TV, Jumat, 13 Desember 2024.

Ia menyebut, angka ini masih jauh dibandingkan dengan benchmark negara-negara yang masuk kategori high income di Asia Pasifik. Bahkan Yassierli mengatakan, daya saing Indonesia terbilang rendah dengan berada di urutan 11 dari 14 negara Asia dan 43 dari 67 negara dunia.

"Tantangan lain dari aspek industri yang akan menyerap tenaga digital yang dibutuhkan untuk kelangsungan bisnis mereka kedepan," ujar dia.

Ia mengungkapkan, saat ini tenaga kerja dituntut untuk memiliki skill baru sesuai yang dibutuhkan oleh industri.  Apalagi jika skill-skill ini menjadi konsideran, maka Indonesia punya pekerjaan rumah yang lebih banyak lagi untuk bagaimana menyiapkan tenaga kerja ke depan.

"Untuk itu nanti salah satu fokus kami dari Kementerian Ketenagakerjaan melakukan upskilling, reskilling dengan skil-skill yang memang kita sudah kaji dengan baik itu akan menjadi matchmaking dengan industri," ungkapnya.