Wisma Danantara Indonesia. Foto: Dok istimewa
Whisnu Mardiansyah • 26 November 2025 23:18
Jakarta: Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno menilai program pengolahan sampah menjadi energi (waste to energy) oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) merupakan langkah tepat untuk mengatasi kondisi darurat sampah di Indonesia. Setiap tahun, Indonesia menghasilkan 56 juta ton sampah dengan hanya 40 persen yang berhasil didaur ulang.
“Sebelumnya, program waste to energy sudah berjalan 12 tahun dengan wilayah proyek di Surabaya dan Solo, namun sulit berkembang karena dua faktor yaitu prosesnya rumit serta nilai keekonomian yang sulit,” ujar Eddy Soeparno, Selasa, 25 November 2025.
Eddy menekankan, pendekatan BPI Danantara justru menunjukkan tingginya minat kolaborasi dan nilai ekonomi yang lebih menguntungkan. Menurutnya, BPI Danantara berperan ganda sebagai institusi penyeleksi mitra dan lembaga investor.
“Investor berarti BPI Danantara punya dana untuk mengelola proyek sampah jadi energi dan dihitung punya keuntungan sebab hasilnya kembali lagi ke negara, jadi punya modal jangka panjang. Dengan begitu secara permodalan tidak masalah,” ucap Eddy.
Program waste to energy dinilai memiliki prospek cerah dengan skema 20 sen per kWh yang dapat membantu keekonomian program tanpa membebani APBN. Eddy juga menyoroti potensi keuntungan dari karbon kredit yang mampu menarik lebih banyak investor.
“Ada juga keuntungan keekonomian dari hasil karbon kredit yang dapat makin membuat banyak investor tertarik ikut serta pada waste to energy. Oleh sebab itu harus dikelola sampah jadi energi terbarukan,” papar Eddy.
Eddy mengingatkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi proyek, termasuk penggunaan teknologi modern dan koordinasi dengan pemerintah daerah terkait ketersediaan lahan dan sampah.
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto secara serius menangani persoalan sampah melalui pengolahan sampah menjadi energi listrik dengan payung hukum Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2025. BPI Danantara memprediksi program waste to energy dapat menyelesaikan 10 persen persoalan sampah nasional yang terus meningkat setiap tahunnya.