Hujan Lebat Ganggu Upaya Pemulihan Sri Lanka Usai Banjir Mematikan

Banjir yang melanda Sri Lanka telah menewaskan 486 jiwa. Foto: Anadolu

Hujan Lebat Ganggu Upaya Pemulihan Sri Lanka Usai Banjir Mematikan

Fajar Nugraha • 5 December 2025 17:46

Kolombo: Hujan deras kembali mengguyur Sri Lanka pada Jumat, 5 Desember 2025, dan memperlambat proses pembersihan besar-besaran setelah banjir serta longsor parah yang menewaskan hampir 500 orang pekan lalu. Otoritas mencatat curah hujan mencapai 132 milimeter dalam 15 jam di wilayah selatan, meskipun banjir besar yang melanda sejak akhir pekan lalu mulai surut.

Badan Manajemen Bencana Sri Lanka melaporkan 486 orang tewas dan 341 lainnya masih hilang setelah Siklon Ditwah menerjang pada Sabtu lalu. Jumlah pengungsi di pusat penampungan pemerintah turun menjadi 170.000 dari puncaknya 225.000 ketika genangan air berangsur menghilang, termasuk di sekitar ibu kota Kolombo.

Presiden Anura Kumara Dissanayake menyebut bencana ini sebagai yang paling menantang dalam sejarah negara tersebut.

“Curah hujan ekstrem memicu banjir dan longsor mematikan yang belum pernah kami alami sebelumnya,” ujar Presiden Dissanayake.

Warga di daerah rawan longsor di perbukitan tengah diminta tetap tidak kembali ke rumah karena kondisi lereng masih labil.

Di kota Gampola, warga bersama relawan bekerja membersihkan rumah dan fasilitas umum dari lumpur.

“Kami mendapat banyak relawan dari daerah lain untuk membantu pembersihan,” ucap Ustaz Faleeldeen Qadiri, dikutip dari media Channel News Asia, Jumat, 5 Desember 2025.

Seorang relawan bernama Rinas mengatakan, “Dibutuhkan sepuluh orang untuk membersihkan satu rumah dalam sehari. Mustahil dilakukan sendirian.”

Pemerintah menyiapkan bantuan 25.000 rupee untuk pembersihan tiap rumah dan hingga 2,5 juta rupee untuk membangun kembali rumah yang hancur. Otoritas memperkirakan biaya rekonstruksi dapat mencapai USD6–7 miliar.

Listrik telah pulih hampir 75% secara nasional, meski beberapa wilayah di Provinsi Tengah masih mengalami pemadaman. Presiden Dissanayake juga telah menetapkan status darurat dan berkomitmen membangun kembali dengan dukungan internasional.

(Keysa Qanita)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fajar Nugraha)