BPBD Kabupaten Cianjur menyiagakan personel dan retana menghadapi potensi kerawanan bencana hidrometeorologi saat libur Nataru. Images
Media Indonesia • 11 December 2025 17:05
Cianjur: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi saat libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). BPBD akan menempatkan sejumlah personel di sejumlah titik rawan.
Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Sudrajat, mengatakan BPBD sudah memetakan potensi kerawanan bencana di jalur-jalur utama dan jalur mudik. BPBD menyiapkan personel yang masing-masing akan ditempatkan sesuai posko.
"Kami akan mengerahkan 35 personel untuk antisipasi pengamanan kerawanan bencana saat libur Nataru," kata Asep, Kamis, 11 Desember 2025.
Posko utama BPBD akan ditempatkan di perempatan Jalan Pramuka di Kecamatan Karangtengah. Personelnya akan bergabung dengan tim medis dari Dinas Kesehatan serta Orari.
"Jalan Pramuka sangat strategis karena berada di jalur ramai," ungkap dia.
Personel juga bakal ditempatkan di posko yang berada di titik-titik perbatasan dengan daerah lain. Antara lain perbatasan dengan Bandung, Bogor, Sukabumi, Garut, serta Purwakarta.
"Untuk di wilayah-wilayah perbatasan kabupaten, kita akan tempatkan Retana (relawan tangguh bencana) di tingkat kecamatan dan desa," pungkas Asep.
Ilustrasi bencana longsor. ANTARA/HO-BPBD Sulteng
Bupati Cianjur Mohammad Wahyu Ferdian, mengaku sudah berkoordinasi dengan para camat untuk meminimalkan dampak bencana. Terlebih akhir-akhir ini curah hujan relatif cukup tinggi.
"Saya sudah berkoordinasi dengan camat serta berbagai perangkat daerah terkait. Akhir tahun ini curah hujan cukup tinggi. Saya instruksikan para camat agar mengambil langkah pencegahan untuk mengantisipasi dampak bencana," kata Wahyu.
Upaya pencegahan salah satunya dilakukan dengan membersihkan gorong-gorong atau saluran air untuk mencegah banjir saat hujan. Seandainya ditemukan terjadi sedimentasi atau pendangkalan, maka perlu diambil langkah konkret berupa normalisasi.
"Jadi, kita harus memitigasi potensi-potensi bencana yang bisa memberikan dampak terhadap masyarakat. Kami juga instruksikan dinas teknis agar menyiagakan alat berat di titik-titik rawan untuk penanganan cepat seandainya terjadi bencana hidrometeorologi," pungkasnya.
(MI/BB)