Kebakaran lahan di lereng Gunung Merbabu. (MGN/Feri Nugroho)
Media Indonesia • 31 October 2023 16:31
Semarang" Api yang menghanguskan 848,5 hektare kawasan hutan dan lahan Gunung Merbabu padam sejak Senin dinihari, 30 Oktober 2023, usai diguyur hujan deras.
Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) pun resmi menutup operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
"Selanjutnya, evaluasi akan difokuskan pada pengukuran luasan lahan dan dampak pada flora fauna Gunung Merbabu. Sementara jalur pendakian tetap ditutup sampai evaluasi selesai," ujar Plt Kepala BTNGMb, Nurpasa Sulaksono di Boyolali, Selasa, 31 Oktober 2023.
Operasi pemadaman resmi ditutup dengan rincian meliputi area Kabupaten Magelang dan Boyolali. Sedangkan di Desa Batur dan Getasan Kabupaten Semarang resmi ditutup sehari sebelumnya.
Nurpana menegaskan, kondisi lokasi karhutla sudah aman. Berdasarkan hasil pantauan citra satelit, hotspot, dan pengecekan di puncak dan di lereng.
"Tidak ada lagi indikasi masih menyala. Tetapi menyangkut kerugian akibat lahan dan kemungkinan tegakan pohon yang terbakar masih terus dalam penghitungan," imbuh dia.
Kebakaran di Gunung Merbabu pertama kali pada Jumat, 27 Oktober 2023, sampai Minggu, 29 Oktober 2023, mencapai 848,5 hektare. Hal itu berdasarkan perkiraaan dari hotspot dan pantauan. Sedangkan luasan riil baru akan diukur lebih detail.
Area yang terbakar tak hanya hutan di bagian bawah gunung. Namun, juga sabana dengan ketinggian diatas 2.500 meter diatas permukaan laut (MDPL).
"Yang jelas pascakebakaran , langkah pertama kami melakukan pengukuran, asesmen ulang terkait dengan luasan (karhutla). 848,7 hektare itu kan baru prediksi setelah share citra satelit terbaru, sebelum dan sesudahnya," jelas Nurpana.
BTNGMb akan membuat delineasi atau membuat garis batas karhutla. Kemudian, balai akan mengecek dampak kerusakan pascakebakaran. Termasuk titik lokasi kebakaran, flora yang terbakar jenis apa saja, kemudian ada tidaknya satwa yang terdampak.
Selama proses dan progres evaluasi, Balai masih tetap menyiagakan posko Merbabu. Petugas balai tetap melakukan pemantauan, pengecekan dan monitoring setiap hari, mengamati serasah kering, dan berharap hujan berlangsung tiap hari.