3 Kecamatan di Bojonegoro Dilanda Banjir Luapan Bengawan Solo

Bojonegoro: Banjir luapan sungai Bengawan Solo melanda tiga kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu petang, 10 Maret 2024. Hal ini seiring meningkatnya permukaan sungai Bengawan Solo yang berstatus siaga merah.

Berdasarkan data sementara terdapat tiga kecamatan yang mulai tergenang. Antara lain, Kecamatan Padangan, Dander, dan Bojonegoro. Dari tiga kecamatan itu, baru tercatat puluhan hektare tanaman padi dan jalan lingkungan yang terendam banjir.

Namun, jumlah itu dimungkinkan mengalami peningkatan tajam seiring terus meningkatnya permukaan Bengawan Solo di kawasan setempat.

"Iya data yang masuk baru Kecamatan Padangan, Dander, dan Bojonegoro. Dan yang terdampak areal persawahan dan fasilitas umum," kata Kalaksa BPBD Bojonegoro, Laela Nor Aeny, Minggu petang.

Menurut dia, untuk di Kecamatan Padangan, banjir merendam fasilitas umum dan areal persawahan sekitar 16 hektare (ha) di Desa Prangi Kecamatan Padangan. Sementara di Desa Nguken, lahan yang terendam seluas 3 ha.
 

Baca juga: 3 Kabupaten di Hilir Bengawan Solo Siaga Banjir

Adapun di Kecamatan Dander, banjir juga merendam tanaman padi seluas 5 ha, lapangan desa dan jalan kampung dengan ketinggian sekitar 50 cm. Sedangkan di Kecamatan Bojonegoro, banjir juga mulai mengenangi Jalan Kapten Ramli sepanjang 200 meter Lorong 1 Kelurahan Ledok Wetan, dan sebagian pemukiman warga.

"Iya Kelurahan Ledok Kulon juga mulai tergenang," tambahnya.

Untuk permukiman dan lahan yang terdampak, lanjut dia, hingga saat ini masih terus dilakukan pendataan.

BPBD setempat telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi dampak luapan Bengawan Solo di wilayahnya. Antara lain, menyiapkan sejumlah materi untuk menutup puluhan doorlat (pintu air) sepanjang kota Bojonegoro. Termasuk, menyiapkan tempat pengungsian jika hal tersebut dibutuhkan segera.

"Estimasi kalau (titik pengungsian) di seputaran kota ya di gedung Serbaguna Ledok Wetan," imbuhnya.