Inggris dan Rwanda Sepakati Skema Relokasi 'Sukarela' Imigran Gelap

PM Inggris Rishi Sunak. (AP)

Inggris dan Rwanda Sepakati Skema Relokasi 'Sukarela' Imigran Gelap

Medcom • 13 March 2024 13:00

London: Pemerintah Inggris telah mencapai kesepakatan dengan Rwanda  terkait skema relokasi 'sukarela' dengan melibatkan pembayaran uang senilai ribuan poundsterling.

Rencana baru Inggris di bawah Perdana Menteri Rishi Sunak ini tidak sama dengan ambisi pemerintah untuk merelokasi pengungsi ke Rwanda selagi permohonan suaka mereka diproses.

Skema terbaru dirancang untuk merelokasi imigran yang tidak memiliki hak hukum untuk tinggal di Inggris, namun juga tidak dapat dikembalikan ke negara asalnya, menurut laporan surat kabar The Times.

Nantinya, skema sukarela ini akan ditujukan kepada orang-orang yang tidak bisa mengajukan suaka dan berada dalam posisi untuk direlokasi dengan cepat ke Rwanda. Inggris menganggap Rwanda sebagai negara ketiga yang aman.

Memgutip dari The National News, Rabu, 13 Maret 2024, skema terbaru ini merupakan perpanjangan dari pemulangan sukarela versi Kementerian Dalam Negeri Inggris, di mana para imigran ditawari bantuan keuangan hingga GBP3.000 untuk meninggalkan Inggris menuju negara asal mereka.

Baca juga:  Parlemen Inggris Sepakati Undang-undang Pengiriman Pencari Suaka ke Rwanda

Imigran Gelap

Upaya menyeberangi Selat Inggris yang dilakukan para imigran telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

"Tahun lalu, 19.000 orang dipindahkan secara sukarela dari Inggris, dan ini merupakan bagian penting dari upaya kami untuk mengatasi imigrasi ilegal," tutur perwakilan Kementerian Dalam Negeri Inggri.

"Kami sedang menjajaki relokasi sukarela bagi mereka yang tidak memiliki hak untuk berada di sini, ke Rwanda, yang siap menerima orang-orang yang ingin membangun kembali kehidupan mereka dan tidak dapat tinggal di Inggris."

"Ini merupakan tambahan dari RUU dan Perjanjian Keamanan Rwanda yang, jika disahkan, akan memastikan orang-orang yang datang ke Inggris secara ilegal akan dipindahkan ke Rwanda," terangnya. 

Pemerintah Inggris yakin bahwa skema sukarela ini dapat diterapkan dengan cepat karena akan memanfaatkan struktur yang digariskan dalam perjanjian dengan Rwanda serta proses pemulangan sukarela yang sudah ada. (Nabila Ramadhanty Putri Darmadi)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)