Ilustrasi beras. Foto: Medcom.id
Media Indonesia • 16 October 2023 17:56
Jakarta: Direktur Eksekutif Institute for Development for Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai, pemerintah memiliki dua opsi untuk mengamankan stok beras tahun depan. Kedua opsi tersebut ialah mempercepat realisasi impor di sisa tahun ini dan melakukannya secara bertahap pada 2024.
Hal itu berkaitan dengan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang memproyeksikan adanya penurunan produksi beras di tahun ini sebanyak 645,9 ribu ton, dari 31,54 juta ton di 2022 menjadi 30,90 juta ton di 2023.
"Kondisi tersebut pasti akan mengganggu keamanan stok beras kita. Pilihannya adalah melakukan impor di sisa tahun ini atau tahun depan dengan bertahap. Namun perlu juga dipertimbangkan agar impor yang dilakukan itu tidak merusak harga di tingkat petani," jelas Tauhid saat dihubungi, Senin, 16 Oktober 2023.
Kendati tahun ini produksi beras diproyeksikan lebih rendah, dia meyakini kebutuhan beras konsumsi tahun ini dapat terpenuhi. Menurutnya, Indonesia masih akan mengalami surplus beras di 2023. Hanya, surplus itu tidak sepenuhnya berada di tangan konsumen.
Baca juga: Beras Impor Vietnam Mulai Tiba di Indonesia