Media Punya Peran Penting Hindari ASEAN dari Kehancuran akibat Misinformasi

ASEAN Media Forum berlangsung di Vientiane, Laos, 25 November 2024. (Medcom.id / Marcheilla Ariesta)

Media Punya Peran Penting Hindari ASEAN dari Kehancuran akibat Misinformasi

Marcheilla Ariesta • 25 November 2024 11:48

Vientiane: ASEAN Media Forum (AMF) kembali digelar tahun ini, dengan pernyataan pembuka dari Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn mengenai peran media. Ia mengatakan media berperan penting dalam mempromosikan berbagai perspektif ASEAN, termasuk menghalau misinformasi yang memungkinkan semakin tingginya ‘ketidakpastian’ di kawasan.

“AMF telah memfasilitasi pertukaran yang tak ternilai antara media dan pembuat kebijakan ASEAN, menawarkan ruang yang unik untuk berbagi ide dan meningkatkan pemahaman tentang perspektif ASEAN tentang isu-isu yang muncul,” kata Sekjen Kao dalam pesan video yang diputar di Viantiane, Laos, Senin, 24 November 2024.

Sekjen Kao menambahkan, forum ini berfungsi sebagai platform penuh makna bagi ASEAN. Pasalnya, lewat forum ini, ASEAN dapat mengomunikasikan tujuan, pencapaian, dan tantangannya sekaligus mendorong diskusi tentang isu-isu integrasi global saat ini.

Tahun ini, ASEAN di bawah keketuaan Laos mengambil tema konektivitas dan pertahanan. Menurut Sekjen Kao, kedua elemen ini sangat penting bagi kemajuan dan kemakmuran ASEAN yang berkelanjutan, terlebih dalam politik dunia dan ekonomi global yang berubah dengan cepat saat ini.

“Dengan memperkuat hubungan antara kawasan kita dan sekitarnya, kita dapat membuka peluang baru untuk pertumbuhan, inovasi, dan pertukaran budaya,” ucap Sekjen Kao.

“Selain itu, membangun ketahanan akan membekali ASEAN untuk menghadapi ketidakpastian dan tantangan dengan lebih efektif dan tepat waktu,” imbuhnya.

Ia menambahkan, bagian penting dari ketahanan ini melibatkan adaptasi terhadap era informasi yang berlebihan dan narasi yang terpolarisasi. Saat ini, kata Sekjen Kao, perspektif yang saling bertentangan dan misinformasi sering mendominasi ruang publik.

Namun, Sekjen Kao menilai memastikan efektivitas dan integritas media juga penting dan bahkan lebih menantang. Banyaknya hoax, narasi palsu, misinformasi yang beredar di media sosial menjadi tantangan terkini dan terbesar yang dihadapi media tradisional.

“Dengan pergeseran ini muncullah penyebaran misinformasi, menurunnya kepercayaan terhadap media tradisional, dan tekanan ekonomi yang mengancam integritas dan independensi jurnalisme,” katanya.

Ini juga memperumit lanskap media di seluruh kawasan ASEAN dan sekitarnya, ucap Sekjen Kao. 

Hal ini menyebabkan banyak warga ASEAN masih belum menyadari bagaimana organisasi kawasan ini secara langsung memengaruhi kehidupan dan komunitas mereka.

Sekjen Kao menyerukan agar kesenjangan ini perlu dijembatani dengan serius.

“Kita harus berbuat lebih banyak untuk menginformasikan dan melibatkan masyarakat kita melalui manfaat integrasi dan kerja sama regional. Memupuk rasa kepemilikan dan kebanggaan terhadap identitas ASEAN kita,” tegasnya.

Karenanya, kata Sekjen Kao, ia optimis bahwa AMF akan memberikan wawasan berharga kepada para peserta media tentang bagaimana negara-negara anggota ASEAN.

“Saya juga berharap AMF akan memperdalam pemahaman para pemimpin media tentang cara kerja internal ASEAN dan menyoroti bagaimana mereka dapat secara efektif menyampaikan kisah ASEAN kepada publik,” kata dia.

“Bersama-sama, mari kita perkuat konektivitas dan ketahanan, dan berdayakan media untuk menceritakan kisah ASEAN dengan antusiasme, wawasan yang membangun, dan pemahaman yang mendalam. Dengan melakukan hal ini, kita dapat membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah, di mana pencapaian dan aspirasi bersama ASEAN diketahui, dipahami, dan dirayakan oleh semua orang,” pungkas Sekjen Kao.

Baca juga:  Sekjen ASEAN Tegaskan Implementasi 5 Poin Konsensus Harus Ada Kemajuan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)