Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning. Foto: China MOFA
Fajar Nugraha • 29 November 2024 19:46
Beijing: Beijing mengatakan pada Kamis bahwa tiga warga negaranya yang "dipenjara secara salah" di Amerika Serikat telah kembali ke Tiongkok. Ini dilakukan setelah pejabat AS mengatakan, mereka telah merundingkan pengembalian tiga warga Amerika yang dipenjara di sana.
Washington mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya telah memastikan pemulangan tahanan terakhir di Tiongkok yang diklasifikasikan oleh Departemen Luar Negeri sebagai tahanan yang ditahan secara salah.
Sebuah sumber yang dekat dengan masalah tersebut mengatakan pengaturan itu merupakan bagian dari kesepakatan pertukaran dengan Beijing untuk tiga warga negara Tiongkok yang berada dalam tahanan AS yang tidak diidentifikasi.
Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada hari Kamis mengonfirmasi kepulangan tiga warga negaranya dari AS, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
"Setelah upaya tanpa henti oleh Pemerintah Tiongkok, tiga warga negara Tiongkok yang dipenjara secara tidak sah oleh pihak Amerika kini telah kembali dengan selamat ke tanah air," kata juru bicara Mao Ning dalam konferensi pers reguler di Beijing.
“Ini sekali lagi menunjukkan bahwa Tiongkok tidak akan pernah meninggalkan rekan senegaranya dalam keadaan apa pun, dan bahwa tanah air selalu ada sebagai kekuatan pendukung yang kuat bagi mereka,” kata Mao.
Ia menambahkan bahwa Beijing “secara konsisten menentang pihak Amerika yang melakukan penindasan dan penganiayaan terhadap warga negara Tiongkok karena tujuan politik, dan akan terus mengambil tindakan yang diperlukan” untuk menegakkan kepentingan hukum mereka.
Mao mengatakan bahwa pertukaran tersebut juga mencakup ekstradisi kembali ke Tiongkok terhadap “seorang buronan yang telah melarikan diri dari keadilan selama beberapa tahun”.
“Ini menunjukkan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat lolos dari jeratan hukum, dan tidak ada tempat yang dapat menjadi tempat berlindung permanen bagi para penjahat yang melarikan diri,” kata Mao.
“Pemerintah Tiongkok akan terus mengembangkan kemampuannya untuk membawa orang ke pengadilan dan mengejar buronan selama diperlukan,” ungkap Mao.