Ilustrasi UMKM. Foto: MI/Adam Dwi.
Faustinus Nua • 11 June 2024 19:16
Jakarta: Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan mengatakan UMKM merupakan sektor yang paling rentan terkena dampak ekonomi. Hal itulah yang menyebabkan Non Performing Loan (NPL) pada segmen usaha kecil dan mikro meningkat pada April 2024.
"Ya UMKM ini memang yang paling rentan terkena dampak ekonomi. Jadi mereka itu modalnya rendah atau kecil, sehingga bila kena dampak ekonomi itu sulit untuk pulih ya," ujar Abdul kepada Media Indonesia, Selasa, 11 Juni 2024.
Menurut Abdul, sejak akhir 2023 hingga saat ini situasi perekonomian memang dalam ketidakpastian. Mulai dari naiknya suku bunga bank, melemahnya nilai tukar rupiah dan hingga perang dagang turut berdampak pada perekonomian Indonesia. Apalagi, pasca relaksasi setelah pandemi covid, UMKM belum benar-benar pulih.
"Situasi ekonomi global maupun domestik itu secara tidak langsung berdampak pada UMKM kita. Misalnya mereka harus mendapatkan bahan baku impor, tapi karena ekonomi global lagi terpuruk harga bahan bakunya naik dan UMKM tidak punya kemampuan itu," jelas dia.
"Kalau perusahaan besar kan manajemen risikonya itu lebih baik lah, jadi mereka bisa me-manage risiko. Tapi UMKM dengan modal yang kecil, digitalisasi juga belum optimal akan sulit me-manage risiko," tambah Abdul.
Baca juga: Digitalisasi Jadi Kunci Pecut Pertumbuhan Ekonomi Daerah |