Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump. (EPA)
Willy Haryono • 1 December 2024 12:55
Florida: Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Sabtu kemarin menuntut agar negara-negara anggota BRICS berkomitmen untuk tidak menciptakan mata uang baru atau mendukung mata uang lain yang akan menggantikan dolar AS.
Jika BRICS pada akhirnya menciptakan mata uang baru, maka Trump akan menerapkan tarif 100 persen kepada barang-barang dari negara anggota BRICS.
"Kami menuntut komitmen dari negara-negara ini bahwa mereka tidak akan menciptakan Mata Uang BRICS baru, atau mendukung Mata Uang lain untuk menggantikan Dolar AS yang perkasa atau, mereka akan menghadapi Tarif 100 persen, dan harus mengucapkan selamat tinggal pada penjualan ke Ekonomi AS yang luar biasa," tulis Trump di platform media sosialnya, Truth Social.
"Mereka dapat mencari 'orang bodoh' lain. Tidak ada peluang bahwa BRICS akan menggantikan Dolar AS dalam perdagangan internasional, dan negara mana pun yang mencoba harus mengucapkan selamat tinggal kepada Amerika,” ungkap dia, melansir dari AsiaOne, Minggu, 1 Desember 2024.
BRICS adalah organisasi antarnegara yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan. Organisasi ini berkembang dan menerima anggota baru, yaitu Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab (UEA).
Pemerintah Indonesia di bawah Presiden Prabowo Subianto telah mengungkapkan keinginan untuk bergabung ke dalam BRICS.
Menteri Luar Negeri Sugiono mengatakan sejumlah organisasi global, termasuk BRICS, menyediakan wadah bagi Indonesia untuk mewujudkan kesejahteraan umum, serta mengatasi tantangan besar, seperti pengentasan kemiskinan serta swasembada energi dan pangan.
“Oleh karena itu, kerja sama dan kolaborasi dengan semua negara maupun kelompok harus kita lakukan,” katanya.
Baca juga: Apa Alasan Indonesia Ingin Masuk BRICS? Ini Kata Menlu Sugiono