Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov. (EPA-EFE)
Medcom • 26 June 2024 15:28
Washington: Amerika Serikat (AS) menyambut baik keputusan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov dan mantan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu pada Selasa kemarin.
"Kami telah menjelaskan bahwa telah terjadi kekejaman yang dilakukan pasukan Rusia dalam invasi ilegal mereka ke Ukraina dan harus ada pertanggungjawaban atas kekejaman tersebut," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Matthew Miller, dikutip dari Anadolu Agency, Rabu, 26 Juni 2024.
"Kami mendukung serangkaian investigasi internasional terhadap kekejaman Rusia di Ukraina, termasuk yang dilakukan oleh ICC," lanjutnya.
Dalam sebuah pernyataan ICC, Shoigu dan Gerasimov dituduh telah memerintahkan serangan terhadap infrastruktur sipil yang mengakibatkan kerugian berlebihan. Keduanya juga dituduh telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dengan tindakan tidak manusiawi.
"Kedua surat perintah penangkapan tersebut dikeluarkan menyusul permohonan yang diajukan jaksa. Sidang Praperadilan II menganggap bahwa ada alasan masuk akal untuk meyakini bahwa kedua tersangka memikul tanggung jawab atas serangan rudal yang dilakukan angkatan bersenjata Rusia terhadap infrastruktur listrik Ukraina, dalam periode antara 10 Oktober 2022 hingga 9 Maret 2023," jelas Miller.
Tahun lalu, ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin. ICC menuduhnya bersalah atas penculikan anak-anak dari Ukraina ke Rusia.
Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa langkah ICC dibenarkan, dan ia pun memerintahkan bawahannya untuk berbagi bukti potensi kejahatan perang Rusia dengan pengadilan tersebut.
Namun, Rusia bukan penandatangan Statuta Roma yang merupakan dokumen pendirian ICC. Artinya, Rusia bukan anggota ICC, begitu juga dengan Israel.
Berbeda dengan penerimaan tindakan pengadilan terhadap pejabat Rusia, AS mengecam keputusan jaksa penuntut yang meminta surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
Di sisi lain, AS juga berpendapat karena Israel bukan penandatangan Statuta Roma, maka ICC kurang memiliki yurisdiksi untuk menyelidikinya. Namun AS tidak menyampaikan argumen serupa terkait tindakan ICC yang semakin meningkat terhadap Rusia. (Theresia Vania Somawidjaja)
Baca juga: Perintah Penangkapan Putin oleh ICC Didasarkan atas Deportasi Anak-Anak Ukraina