Tradisi Grebeg Besar Iduladha Digelar Lagi di Kraton Yogyakarta

Grebeg Besar Kraton Yogyakarta dengan gunungan yang diperebutkan di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta. Medcom.id/Mustaqim

Tradisi Grebeg Besar Iduladha Digelar Lagi di Kraton Yogyakarta

Medcom • 18 June 2024 14:47

Yogyakarta: Kraton Yogyakarta menggelar tradisi grebeg besar dalam rangka peringatan Hari Raya Iduladha 1445 H pada Selasa, 18 Juni 2024. Sejumlah gunungan hasil bumi diperebutkan masyarakat. 

Grebeg tersebut dilakukan Kraton Yogyakarta sebagai sebuah upacara budaya dalam rangka memperingati hari besar agama Islam, seperti idulfitri iduladha, dan maulid Nabi Muhammad SAW. Adapun gunungan yang diperebutkan masyarakat menjadi wujud rasa syukur. 

"Gunungan mewakili kemakmuran Keraton dan rasa syukur atas rezeki yang berlimpah. Pembagiannya melambangkan sedekah raja dan kepedulian terhadap rakyat," kata Penghageng II KHP Widyabudaya, KRT Rintaiswara

Hasil bumi yang diolah menjadi berbagai jenis makanan ditata menyerupai gunungan. Ia menyebut gunungan yang dibagikan juga menjadi simbol gotong royong. 
 

Baca juga: KAI Commuter Yogyakarta Layani 11.850 Pengguna Selama Libur Iduladha

"Sementara Pareden atau tumpukan makanan yang ditata artistik, melambangkan rasa syukur dan doa untuk keselamatan, kesejahteraan, serta kemakmuran. Tradisi ini juga menanamkan nilai-nilai luhur seperti kesabaran, keikhlasan, rasa hormat, dan gotong royong," kata dia. 

Grebeg yang berasal dari kata Garebeg atau “gumrebeg”, mengacu pada deru angin atau keramaian yang ditimbulkan pada saat berlangsungnya upacara tersebut. Ia mengatakan masyarakat dalam memperoleh gunungan pada konsep awalnya memang nyadhong (menunggu) giliran untuk mendapatkannya.

"Ini merupakan perlambang kesabaran manusia. Berbeda dengan merayah, karena kesannya yang kuat pasti yang akan mendapatkan dahulu," sambung Kawedanan Widya Budaya, KRT Widyacandra Ismayaningrat.

Widyacandra mengungkapkan cara membawa dan memberikan ubarampe pareden gunungan adalah dengan diemban sebagai wujud penghormatan karena ubarampe adalah sedekah raja/paring dalem. Hal itu juga memiliki makna luhur bagi kehidupan. 

"Merupakan wujud hormat dan sopan santun karena utusan dalam mengemban amanah untuk membagikan," ujarnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)