Ide Anies dan Ganjar Soal Inklusi Cukup Diterima Kelompok Disabilitas

Jakarta: Ide calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan soal inklusi yang disampaikan dalam debat kelima Pilpres 2024 cukup diterima kelompok disabilitas. Khususnya, terkait pernyataan disabilitas bukan objek charity.

Ketua umum Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Norman Yulian mengatakan pihaknya juga sependapat dengan Ganjar Pranowo. Capres nomor urut 3 itu menawarkan single data melalui Kartu Tanda Penduduk (KTP) Sakti. 

"Soalnya disabilitas tidak perlu repot mesti punya kartu disabilitas," ucap Yulian saat dihubungi Medcom.id, Senin, 5 Februari 2024.

Namun, Ia menilai wacana soal inklusi seluruh capres yang disampaikan dalam debat kelima masih formalitas. Belum terkesan adanya komitmen kuat ihwal konsesi untuk disabilitas.

"Jawabannya masih sangat umum," ujarnya.
 

Baca juga: Anies Ajak Rakyat Pilih dengan Hati Nurani pada 14 Februari

Dalam debat kelima yang berlangsung Minggu, 4 Februari 2024, seluruh kandidat ditanyai ihwal komitmen mereka terhadap pemenuhan hak dan mengatasi persoalan konsesi kelompok disabilitas Indonesia.

Norman mengaku menunggu ada capres yang menyinggung soal Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Disabilitas. Aturan itu, kata Norman, sudah merangkum seluruh inklusivitas bagi disabilitas.

"Mulai dari pekerjaan, ekonomi, pendidikan," kata dia. 

Ia mengatakan konsesi merupakan hak yang diperuntukkan khusus untuk disabilitas. Ini agar disabilitas dapat dipermudah hajat hidupnya. Ia menegaskan konsesi adalah bentuk kehadiran negara akan pemenuhan hak warganya. 

Norman juga menilai belum ada komitmen kuat dari para capres untuk menjalankan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Disabilitas. (Medcom.id/Tika Ayu)