Perputaran Uang selama Nataru Diprediksi Tembus Rp91 Triliun

Ilustrasi. Foto: dok MI/Atet Dwi Pramadia.

Perputaran Uang selama Nataru Diprediksi Tembus Rp91 Triliun

M Ilham Ramadhan Avisena • 23 December 2024 11:31

Jakarta: Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan perputaran uang pada periode libur Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru) akan mencapai Rp91,302 triliun. Prakiraan tersebut didasari pada proyeksi mobilitas masyarakat di akhir tahun.
 
"Potensi perputaran uang mencapai Rp91,302 triliun. Jumlah ini, besar kemungkinan bisa lebih mendekati Rp100 triliun," kata Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Kadin Indonesia Sarman Simanjorang melalui keterangan tertulis, Senin, 23 Desember 2024.
 
Nilai tersebut berasal dari data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang memperkirakan jumlah pemudik pada Nataru 2024/2025 mencapai 110,67 juta orang, naik 3,67 juta orang dari tahun lalu.
 
Dari jumlah itu, kata Sarman, diasumsikan rata-rata per keluarga 4 orang, maka jumlah pemudik 110,67 juta setara dengan 27.667.500 keluarga. Tiap keluarga diasumsikan membawa uang sekitar Rp3,3 juta. Sehingga, total perputaran uang berkisar Rp91 triliun.
 
Sarman mengatakan, besarnya jumlah pemudik tahun ini disebabkan oleh tiga faktor. Pertama masyarakat sudah menabung dan sudah merencanakan akan mudik pulang kampung untuk merayakan Natal bersama keluarga dan berwisata akhir tahun menyambut tahun baru 2025.
 
Kedua waktu libur bersama pada 25-26, banyak pekerja yang mengambil cuti tahunan pada 23-24 Desember sehingga waktu libur bisa mencapai 10 hari. Ketiga, kebijakan pemerintah yang menurunkan tarif penerbangan sebesar 10 persen serta tarif kereta api dan kapal laut tidak mengalami kenaikan selama libur Nataru 2024/2025.
 

Baca juga: Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp26 Triliun saat Nataru
 

Pergerakan selama libur Nataru

 
Pergerakan selama libur Nataru 2024/2025 diperkirakan 55,86 juta antar provinsi dan 54,81 juta memilih berlibur tetap di dalam provinsi masing-masing dengan tujuan mudik antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, D.I. Yogyakarta, Sumatra Utara, Jabodetabek, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Bali, Sumatera Barat, Lampung, NTT, Maluku dan Papua.
 
Adapun tujuan perjalanan adalah 45,28 persen atau 50,12 juta untuk liburan tahun baru, 11,66 persen atau 12,90 juta untuk liburan natal, dan 40,06 persen atau 47,65 juta untuk pergi liburan natal dan tahun baru.
 
"Perputaran uang ini akan merata di berbagai tujuan mudik dan wisata dan akan dapat meningkatkan produktivitas berbagai sektor usaha mulai dari transportasi udara, kereta api, bus, rental, angkutan logistik, jasa pengiriman, travel, grab, angkutan laut dan jasa kapal penyeberangan," kata Sarman.
 
"Sektor pariwisata beserta pendukungnya juga akan menjadi sasaran perputaran uang yang cukup besar seperti pusat perbelanjaan, mall, grosir, jasa parcel natal, toko kue, hotel, motel, villa, apartemen, restoran, kafe, pusat kuliner, pengrajin oleh-oleh khas daerah, aneka produk UMKM, minimarket dan pedagang mikro yang tersebar di berbagai objek wisata," tambahnya.


(Tempat wisata dipadati pengunjung menjelang Natal dan Tahun Baru. Foto: MI/Agus Mulyawan)
 
Skala industri tertentu juga dinilai akan mengalami peningkatan penjualan yang signifikan untuk kebutuhan Nataru, khususnya produsen fesyen, makanan dan minuman seperti kue, roti, snack, daging, sosis dan minuman seperti sirup, soft drink dan minuman beralkohol.
 
"Perputaran uang selama Libur Natal 2024 dan Tahun baru 2025 sangat strategis meningkatkan konsumsi rumah tangga dan akan mampu memberikan kontribusi mendongkrak pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2024 di atas lima persen sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 bisa bertahan di angka lima persen, mengingat pertumbuhan ekonomi triwulan III 2024 hanya mencapai 4,95 persen," tutup Sarman.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)