Makin Canggih AI, 65% Dunia Kerja di Dunia Berubah di 2030

Ilustrasi artificial intelligence. Foto: Istimewa

Makin Canggih AI, 65% Dunia Kerja di Dunia Berubah di 2030

Annisa Ayu Artanti • 4 October 2023 13:59

Jakarta: Keterampilan yang dibutuhkan untuk berbagai jenis pekerjaan di seluruh dunia diperkirakan akan berubah setidaknya 65 persen pada 2030.

Berdasarkan data LinkedIn, hal itu akan terjadi seiring perkembangan pesat dari artificial intelligence (AI) dalam mengakselerasikan perubahan di lingkungan kerja.

Country Leader, Indonesia at LinkedIn Rohit Kalsy mengatakan AI membawa sistem dunia kerja yang baru. AI membentuk ulang pekerjaan, bisnis, dan industri.
 
"Dengan banyaknya perubahan yang terjadi ini, para pemimpin bisnis harus menilai keterampilan yang dibutuhkan sekarang dan di tahun-tahun berikutnya," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu, 4 Oktober 2023.

Baca juga: Meski Mengancam SDM, Perkembangan AI Beri Manfaat Sektor Tenaga Kerja

Pergeseran signifikan telah terjadi–lowongan pekerjaan yang menyebut AI atau Generative AI naik lebih dari dua kali lipat di Asia Tenggara dalam dua tahun terakhir (2021-2023).

Lebih lanjut, lowongan pekerjaan tersebut telah mengalami pertumbuhan jumlah lamaran sekitar 1,7 kali di Asia Tenggara dalam dua tahun terakhir dibandingkan lowongan pekerjaan yang tidak menyebutkan AI atau Generative AI. 

Indonesia nantikan AI dalam dunia kerja  

Penelitian LinkedIn juga menemukan tenaga profesional di Indonesia menjadi yang paling antusias untuk memakai AI dalam bekerja (99 persen) dibandingkan dengan pasar lain di Asia Pasifik, seperti Australia (84 persen), Singapura (97 persen), Malaysia (96 persen), dan Jepang (75 persen).

Hampir 67 persen tenaga profesional di Indonesia juga menantikan penggunaan AI dalam mendapatkan nasihat karier atau menangani situasi sulit di tempat kerja (82 persen).

Agar tenaga kerja siap menghadapi perubahan di masa mendatang, pemimpin bisnis menempatkan divisi Human Resources (HR) dan tim perekrutan di garda terdepan.
Sebab, sekitar 95 persen tenaga perekrutan talenta di Asia Tenggara mengatakan bahwa peran mereka menjadi lebih strategis dalam setahun terakhir, khususnya di lingkup akuisisi talenta (talent acquisition).

AI akan menjadi alat penting untuk menyelesaikan tugas-tugas berat agar tim HR dapat fokus terhadap pekerjaan yang lebih strategis.

"HR berada di posisi sentral untuk memastikan sebuah bisnis memiliki talenta dan keterampilan yang dibutuhkan untuk terus berkembang. AI pun akan menjadi alat yang penting bagi mereka, yang membantu mereka untuk fokus pada aspek ‘humanis’, seperti menjalin koneksi dan membangun hubungan dengan kandidat karyawan dan menumbuhkan budaya perusahaan yang kuat,” tutur dia.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)