Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Atalya Puspa • 9 October 2023 14:37
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi pengaruh El Nino akan berlangsung hingga Maret 2024 mendatang. Kesiagaan terhadap kebakaran hudan dan lahan (karhutla) harus terus dilakukan.
“Kalau dibandingkan El Nino 2019 dengan saat ini, dampaknya lebih kecil dan lebih terkendali. Apalagi dibanding El Nino kuat yang karhutlanya lebih parah,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Senin, 9 Oktober 2023.
Ia mengungkapkan, terkendalinya karhutla tahun ini karena persiapan matang yang telah dilakukan oleh berbagai pihak. Misanya saja, pemerintah sudah melakukan pembasahan gambut sebelum musim kemarau 2023, tepatnya pada Februari 2023.
“Sudah raturan kali difokuskan di lahan-lahan yang diprediksi akan terbakar karena muka air tanah kan akan turun saat kemarau terjadi. Itu dilakukan sejak Februari, Maret, April, Mei, bahkan sampa hari ini. Sehingga kenapa itu (karhutla) bisa ditekan,” ucap dia.
Selain itu, BMKG bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dalam penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di berbagai wilayah. Hingga kini, ada sejumlah posko TMC yang tersebar, yakni Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sumatra Selatan.
“TMC kali ini sasarannya tidak hanya memadamkan api yang terbakar, tapi bagaimana memulihkan kualitas udara. Ini masih akan diupayakan sampai akhir Oktober atau awal November,” beber Dwikorita.
Namun, ia menyatakan musim kemarau diprediksi akan berakhir secara bertahap pada Oktober-November 2023. Hingga dampak el-nino tidak akan sekuat seperti musim kemarau saat ini.
“Jadi November diprediksi angin Australia digantikan dengan angin Asia yang membawa uap air, itu yang membawa turun hujan,” ujar dia.