Pemerintah Perlu Serius soal Reformasi Struktural Biar Ekonomi RI Tumbuh hingga 5,5%

Ilustrasi. Foto: dok Kemenkeu.

Pemerintah Perlu Serius soal Reformasi Struktural Biar Ekonomi RI Tumbuh hingga 5,5%

Husen Miftahudin • 20 November 2024 16:01

Jakarta: Bank Indonesia (BI) meminta pemerintah serius memperkuat kebijakan reformasi struktural, khususnya pada sektor-sektor yang mendukung pertumbuhan ekonomi serta menyerap dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
 
Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, hal tersebut penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih lanjut. Terlebih, bank sentral meramal ekonomi Indonesia tahun ini tumbuh sebesar 4,7 persen hingga 5,5 persen.
 
"Bank Indonesia terus memperkuat bauran kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, bersinergi erat dengan kebijakan stimulus fiskal pemerintah, khususnya melalui optimalisasi stimulus kebijakan makroprudensial dan akselerasi digitalisasi transaksi pembayaran," jelas Perry dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan November 2024, Rabu, 20 November 2024.
 

Baca juga: Deretan Negara dengan Tarif PPN Tertinggi dan Terendah Dunia


(Ilustrasi. Foto: Medcom.id)
 

Pertumbuhan ekonomi RI tetap terjaga

 
Adapun, Perry mengklaim, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga. Kinerja ekonomi pada triwulan III-2024 tumbuh sebesar 4,95 persen (yoy), ditopang oleh konsumsi rumah tangga, khususnya kelas menengah ke atas, dan investasi seiring berlanjutnya pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN).
 
Ekspor nonmigas meningkat sejalan dengan permintaan mitra dagang utama yang tumbuh positif. Pada triwulan IV-2024, pertumbuhan ekonomi diprakirakan tetap baik ditopang oleh konsumsi pemerintah sejalan dengan kenaikan aktivitas belanja pemerintah pada akhir tahun.
 
Konsumsi rumah tangga diperkirakan tetap tumbuh sejalan dengan Indeks Keyakinan Konsumen yang terjaga dan dampak positif pelaksanaan Pilkada di berbagai daerah.
 
"Investasi diperkirakan juga berlanjut didukung oleh belanja modal perusahaan serta volume produksi dan pesanan seperti tecermin pada indeks Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia," jelas Perry.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)