IHSG Berpotensi Mencoba 'Break Resistance' di Awal Pekan

Ilustrasi. Foto: dok MI.

IHSG Berpotensi Mencoba 'Break Resistance' di Awal Pekan

Husen Miftahudin • 27 May 2024 09:56

Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan awal pekan ini berada di posisi 7.222,79.
 
Mengacu data RTI yang terekam hingga pukul 09.20 WIB, IHSG sempat meroket sebelumnya akhirnya terjerembab dan mencoba menguat lagi ke level 7.228,39 atau naik tipis 6,01 poin setara 0,08 persen.
 
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman memperkirakan pergerakan IHSG hari ini berpotensi mencoba break resistance kuat di level 7.240.
 
"Tapi jika gagal break, potensi terkoreksi. Terutama setelah FOMC Minutes minggu lalu menunjukkan potensi cut rate masih menunggu data-data positif beberapa bulan ke depan. Level support IHSG di 7.150-7.190, sedangkan level resist berada di 7.240-7.300," ungkap Fanny, dilansir Investing.com, Senin, 27 Mei 2024.
 
Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG ditutup naik 0,51 persen sebelum libur panjang 22 Mei 2024, dan disertai dengan net sell asing sebesar Rp511,5 miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBCA, BBNI, BBRI, ANTM, dan BMRI.
 

Wall Street sukses rebound

 
Sementara itu, Wall Street sukses rebound dari penurunan tajam di sesi sebelumnya, di tengah berita membaiknya prospek konsumen terhadap inflasi. Indeks Nasdaq mencatat kenaikan selama lima minggu berturut-turut dan mencatat rekor penutupan tertinggi.
 
Dow Jones ditutup naik 0,01 persen menjadi 39.069,59, S&P 500 menguat 0,70 persen ke 5.304,72, dan Nasdaq Composite naik 1,10 persen ke 16.920,79.
 
Selain itu, bursa saham AS mendapat sentimen setelah Departemen Perdagangan mengatakan, pesanan baru untuk barang-barang modal manufaktur utama AS meningkat lebih dari perkiraan pada April.
 
Di sisi lain, Bursa Asia melemah pada perdagangan Jumat, 24 Mei 2024, Indeks Nikkei 225 turun 1,17 persen ke 38.646, Hang Seng Hong Kong turun 1,38 persen ke 18.608, KOSPI Korea Selatan turun 1,26 persen ke 2.687, ASX 200 Australia melemah 1,08 persen ke 7.727, Straits Times Singapura turun 0,18 persen ke 3.316, dan Shanghai Composite China turun 0,88 persen ke 3.088.
 
Bursa Asia melemah menyusul data aktivitas ekonomi AS yang kuat, sehingga mengindikasikan The Fed akan mempertahankan suku bunga hingga akhir tahun ini.
 
Baca juga: Tutup Pekan Ini IHSG Menguat 0,51%
 

Rekomendasi saham

 
Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan di perdagangan hari ini, yaitu BBRI, ACES, BRIS, BREN, TPIA, dan ASII. Berikut ini rekomendasi trading sahamnya:
 
1. BBRI: Spec Buy
Beli di Rp4.650, cutloss jika break di bawah Rp4.570. Jika tidak break di bawah Rp4.650, potensi naik ke Rp4.800-Rp4.880 short term.
 
2. ACES: Spec Buy
Beli di Rp790, cutloss jika break di bawah Rp770. Jika tidak break di bawah Rp790, potensi naik ke Rp815-Rp830 short term.
 
3. BRIS: Spec Buy
Beli di Rp2.300, cutloss jika break di bawah Rp2.270. Jika tidak break di bawah Rp2.300, potensi naik ke Rp2.380-Rp2.470 short term.
 
4. BREN: Spec Buy
Beli di Rp11.100, cutloss jika break di bawah Rp10.925. Jika tidak break di bawah Rp11.100, potensi naik ke Rp11.500-Rp11.900 short term.
 
5. TPIA: Spec Buy
Beli di Rp9.050, cutloss jika break di bawah Rp8.900. Jika tidak break di bawah Rp8.900, potensi naik ke Rp9.275-Rp9.500 short term.
 
6. ASII: Spec Buy
Beli di Rp4.700, cutloss jika break di bawah Rp4.600. Jika tidak break di bawah Rp4.700, potensi naik ke Rp4.800-Rp4.900 short term.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)